KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Event Kebumen Mendegam di akhir tahun 2022 telah sukses digelar dengan menghadirkan musisi papan atas Slank dam Happy Asmara, serta kegiatan bertajuk Kebumen Beach Half Marathon yang diselengarakan di Pantai Pandan Kuning, Petanahan.
Kegiatan tersebut pun diapresiasi oleh penggiat media sosial Suyatno atau yang akrab dikenal dengan panggilan Yete Con. Meski sempat mengira Kebumen Mendegam hanya menghambur-hamburkan uang APBD, namun kini ia tahu bahwa event tersebut ternyata sama sekali tidak menggunakan uang APBD.
"Jadi yang selama ini kita ketahui dana itu yang mempergunakan pemerintah. Padahal sebagian jalan banyak yang tidak diperbaiki. Tapi setelah saya tahu penjelasan dari Pak Bupati dana yang dipakai acara ternyata dari EO dan kolaborasi dari masyarakat, tidak pakai APBD," ujar Yete saat berbincang bareng dengan Bupati Kebumen Arif Sugiyanto di Pendopo Kabumian, Sabtu (31/12/2022).
Yete yang juga Ketua Kotak Kosong (Koko) wilayah kota, mengakui bahwa selama ini yang ia ketahui Kebumen Mendegam menggunakan uang APBD. Namun hal itu ternyata tidak benar. Ia pun akan mencoba menjelaskan kepada teman-temannya yang lain tentang kebenaran informasi tersebut.
"Barang kali rekan-rekan juga perlu pemahaman yang benar, Insya Allah nanti akan kita sampaikan. Karena terus terang mungkin selama ini sosialisasinya masih kurang," Terang Yete yang juga dikenal kerap melontarkan kritik terhadap pemerintah daerah.
Yete sendiri melihat selama Kebumen Mendegam berlangsung banyak manfaat yang dirasakan masyarakat. Karena dengan adanya keramaian, roda perekonomian akan berputar. Masyarakat dari pedagang kecil sampai tukang parkir turut terkena dampak positifnya.
"Saya kira banyak manfaatnya seperti tadi yang dijelaskan Pak Bupati. Jadi Kebumen Mendegam ini untuk membendung agar warga Kebumen tidak menikmati tahun baru di luar kota, entah di Jogja atau di Purwokerto, tapi mereka yang justru datang ke sini menghabiskan uang di Kebumen," ucap Yete.
Yete termasuk orang yang bersyukur pada gelaran Kebumen Mendegam ini ia mendapat hadiah doorprize Mobil Listrik di acara Kebumen Beach Half Marathon, Pantai Pandan Kuning. Meski bukan peserta lari, Yete tergabung dalam organisasi Orari yang turut mendukung kegiatan tersebut dan mendapat nomor undian.
"Kalau saya bahasanya ya Alhamdulillah senang, karena saya kan sifatnya bukan peserta hanya gabung di Orari untuk mendukung kegiatan tersebut. Hanya kebetulan saja saya yang dapat doorprize mobil, bersyukur banget,"ucapnya.
Tak lupa, pada kesempatan itu, Yete pun turut memberikan masukan terutama untuk para anggota dewan. Ia merasa selama ini kritik-kritik kepada pemerintah yang ia sampaikan bersama rekan-rekannya tidak pernah didengar atau ditanggapi di DPRD. Padahal anggota dewan adalah wakil rakyat.
"Jadi mohon Pak Bupati dewan agar bisa lebih terbuka, kita sudah berulang kali mencoba lewat jalur resmi di DPRD, tapi DPRD ternyata juga menolak. Kami tidak punya jalur langsung menyampaikan ke Bupati, karena kami kan rakyat, kami punya wakil di DPRD yang seharusnya ikut menyuarakan, tapi ternyata dewan tidak berfungsi, mohon Pak Bupati bisa menjembatani," ucapnya didampingi Arif Widodo.
Sementara itu, Bupati menambahkan, sebagai seorang kepala daerah Bupati adalah milik semua warganya. Ia justru senang dan terbuka dengan kritik yang disampaikan masyarakat. Bahkan pihaknya sudah menyiapkan Lapor Cepat Bupati yang bisa disampaikan lewat beberapa kanal media sosial.
"Jadi kalau ada yang mau disampaikan, sampaikan saja kita sudah punya Lapor Cepat Bupati, tinggal sampaikan. Mau lapor atau WA langsung ke nomor saya juga bisa, banyak media untuk menyalurkan, karena pada dasarnya kita terbuka, Bupati adalah milik semua warganya," ucapnya.
Bupati juga mengaku senang bisa ngobrol langsung dengan Yete, orang yang selama ini dikenal suka mengkritik pemerintah. Dengan obrolan ini apa yang menjadi unek-unek bisa langsung disampaikan. Bupati pun juga bisa memberikan pemahaman, sehingga diskusi ini ada titik temunya.
"Obrolan dari hati ke hati ini pentingnya agar bawaanya itu tidak emosi. Meski kadang dianggap bersebrangan, tapi saya percaya kita sebenarnya punya tujuan yang sama ingin Kebumen maju, rakyatnya sejahtera," ucapnya.
"Seperti yang sudah saya jelaskan kepada Pak Yete tentang Kebumen Mendegam dan KIE kemarin, tujuannya ini bukan hanya untuk kepentingan pemerintah, tapi untuk masyarakat luas. Kita ingin bagaimana perekonomian pulih, memang ini yang harus menggerakan masyarakat. Kita hanya fasilitatornya saja, legulator. Ide-ide itu akan muncul dari masyarakat, dan Pak Yete alhamdulillah memahami itu," tambahnya. (fur/*)