KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Untuk nguri-uri (menanamkan rasa cinta) kesenian tradisional, Sanggar Wirobudoyo Desa Wiromartan Mirit, meluncurkan (launching) serial Ketoprak Cinema. Even seni yang berlangsung Senin (16/1/2023) itupun berlangsung semarak.
Dalam kesempatan itu, Sanggar Wirobudoyo mengangkat cerita lokal Pesisir Selatan Urutsewu Kebumen.
Salah satu personel Sanggar Wirobudoyo, Widodo Sunu Nugroho mengatakan dalam film yang berdurasi sekitar 40 menit tersebut, setidaknya terdapat ada dua kepentingan yang bertemu dalam pembuatan film tersebut. Pertama sebagai upaya untuk melestraikan kesenian ketoprak dengan menyesuaikan selera masyarakat.
Kemudian, film ini mencoba mengangkat Sejarah Lokal di Kawasan Pesisir Urutsewu Kebumen. Salah satunya menceritakan seorang tokoh Gomowijoyo dari sudut padang berbeda. Tokoh ini di masa kolonial dianggap sebagai perampok. Sebaliknya bagi masyarakat dianggap sebagai pahlawan.
“Masyarakat menganggap Gomowijoyo sebagai pahlawan. Namun pemerintah kolonial mengangap sebagai perampok,” katanya.
Menurut Sunu, pada pembuatan karya serial Ketoprak Cinema ini, Sanggar Wirobudoyo bekerjasama dengan konsorsium WALHI Yogyakarta dan sejumlah seniman lainnya. Harapanya, setelah menonton film ini masyarakat akan lebih mudah untuk mengapresiasi kesenian ketoprak yang asli.
Untuk sementara ini Sanggar Wirobudoyo juga rutin menggelar latihan Karawitan dan Ketoprak. Sejauh ini kiprah, Sanggar Wirobudoyo cukup diterima oleh masyarakat terutama dalam hal pemetasan ketika warga menggelar hajatan.Yang menarik kesenian rakyat ini dihidupi oleh rakyat sendiri tanpa capur tangan dari pemerintah pun tetap eksis dimasyarakat. “Kesenian ini tumbuh dan dikembangkan oleh masyarakat sendiri. Atas kesadaran bersama untuk menghidupkan dan melestarikan budaya,” ucapnya. (mam)
