KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Ulam Candi Jaya di Desa Candiwulan Kebumen telah mengembangkan teknik baru dalam pemijahan ikan nila. Dalam hal ini penetasan telur nila dilaksanakan bukan dengan indukannya melainkan inkubator.
Teknik ini lebih unggul, sebab burayak atau anak ikan langsung misah dengan induknya. Selain itu jumlah burayak juga lebih banyak sebab tidak ada yang tercecer atau termakan oleh ikan lain, termasuk indukanya sendiri.
Sekretaris Pokdakan Ulam Candi Jaya Fajar Ardiansyah menyampaikan ikan nila termasuk jenis konsumsi. Harga ikan lebih mahal dari Lele, meskipun lebih murah dari Gurami. Kebanyakan peternak, membudidaya dengan cara membeli benih.
Padahal, lanjut Fajar, keberhasilan budidaya salah satunya juga tergatung dari kualitas benih. Artinya jika kualitas benih tidak baik, ikan pun akan sulit besar. Ini berdampak pada hasil panen yang kurang baik. “Dari situlah kami mencoba untuk mengembangkan benih unggul,” tuturnya, Selasa (7/2/2023).
Dijelaskannya, secara umum, pada umur 5 bulan atau 3 bulan dari pemeliharaan benih, ikan Nila dapat bereproduksi. Ini manakala terdapat air dangkal. Namun demikian benih ikan dari hasil indukan muda, cenderung mempunyai kualitas kurang baik.
Dengan demikian, lanjut Fajar, diperlukan indukan Ikan Nila yang besar dan sehat agar memiliki anak yang banyak serta baik kualitasnya. Ini pula yang dilakukan oleh Pokdakan Ulam Candi Jaya. “Kami berulang kali melakukan penelitian, hingga kemudian berhasil memijahkan degan baik,” paparnya.
Secara alami, setelah telur Ikan Nila dibuahi oleh pejantan, maka telur akan disimpan dalam mulut ikan betina. Setelah menetas, induk ikan betina akan menjaga anak-anaknya dengan cara memasukkan dalam mulut, sembari sesekali mengeluarkannya.
“Sedangkan penetasan dengan inkubator, dilakukan dengan cara mengambil telur yang berada di mulut ikan betina. Telur kemudian ditetaskan secara buatan. Setelah menetas, dan berumur kurang lebih dua bulan, burayak siap dijual,” katanya.
Benih Ikan Nila yang diproduksi oleh Pokdakan Ulam Candi Jaya merupakan benih unggul. Sebab selain dihasilkan dari benih unggul, juga telah dilakukan seleksi terhadap benih ikan tersebut.
Apa yang dikembangkan oleh Pokdakan Ulam Candi Jaya juga mendapat dukungan dari Kades Candiwulan Ahmad Zahrudin Syauqi. Didampingi Sekdes Mukhtar Jazuli pihaknya mengapresiasi langkah-langkah yang ditempuh oleh Pokdakan Ulam Candi Jaya.
“Kami mengapresiasi keinginan dan ketekunan para petani ikan, dengan memberikan intensif melalui APBDes dalam program ketahanan pangan,” ucapnya. (mam)