KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Untuk meningkatkan literasi dan edukasi dunia digital, Siswa-siswi Madrasah Aliah Negeri (MAN) 2 Kebumen, dikenalkan produk pers dan media sosial. Termasuk juga diajarkan teknik cara penggunaan medsos yang baik dan benar.
Pengenalan itu dikemas dalam kegiatan Wartawan Goes to School, dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Aula MAN 2 Kebumen, baru-baru ini. Acara diisi oleh dua narasumber, yaitu Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kebumen M Tohri dan Ketua HPN Paryanto.
Tohri menyampaikan, masyarakat khususnya remaja, harus bisa membedakan produk pers dengan sosial media. Dimana Produk Pers disebut berita, sedangkan apa yang keluar di media sosial adalah informasi.
“Berita harus diolah oleh wartawan yang memiliki kompetensi yang terukur. Sementara produk media sosial bisa ditayangkan oleh siapa saja tanpa memandang latar belakang. Cara kerja pers memiliki tim yang disebut dengan redaksi dengan standar yang ketat. Sementara media sosial lebih kepada pribadi sehingga sifatnya perorangan,” tuturnya.
Selain itu, para pelajar juga diharapkan bisa lebih paham tentang tugas dan fungsi media, profesi kewartawanan serta penanaman perilaku bijak dalam bermedia sosial. Terlebih kini, hampir semua orang saat ini bisa mengakses akun media sosial. Umumnya, orang-orang menggunakan untuk bertukar pesan atau mencari suatu informasi di internet.
Meski begitu, kemudahan teknologi terkadang justru banyak ditemukan kasus penyalahgunaan medsos seperti penyebaran hoaks, hingga ujaran kebencian. Untuk itu, penting sekali berhati-hati dalam menggunakan medsos secara bijak.
“Ada beberapa hal yang harus dipahami masyarakat ketika menggunakan medsos. Salah satunya dampak positif dan negatifnya,” jelasnya.
Dijabarkan, secara positif media sosial memang memiliki kelebihan, terutama sebagai alat komunikasi dan siliturahmi. Selain itu, juga masyarakat bisa mendapatkan informasi secara mudah dan sebagai sarana mengekspresikan diri untuk menyampaikan saran dan pendapat pengguna itu sendiri.
“Itu sisi positifnya. Tapi ada juga negatifnya, seperti banyak hoaks dan fitnah, akun kloning, bisa menyebabkan kecanduan. Bahkan bisa menyebabkan munculnya tindak kejahatan dan lain lain,” katanya.
Disisi lain, Tohri juga memaparkan tentang tugas dan fungsi pers dan kode etik jurnalis serta teknik menggunakan media sosial dengan bijak. Pertama yakni gunakan medos sesuai kebutuhan, jaga sikap dan etika, ikuti informasi yang bermanfaat, manfaatkan untuk hal positif, berpikir sebelum mengunggah dan jauhi jika sedang emosi. “Kemudian jaga etika bermedsos, jaga privasi dan kenali teman sebelum menjalin pertemanan,” jelasnya.
Ketua Panitia Panitia HPN Paryanto mengatakan, kegiatan ini bagian dari upaya untuk mengedukasi pelajar dan mahasiswa tentang eksistensi dan aplikasi pers di Indonesia. Ini sekaligus mengajak generasi muda di Kebumen untuk bijak menggunakan media sosial. Pers tidak sekedar sebagai salah satu pilar demokrasi, namun juga memiliki fungsi dan kontribusi signifikan dalam memajukan pendidikan nasional.
“Melalui kegiatan tersebut, peserta kita ajak turut berpartisipasi secara aktif dalam memerangi kabar bohong atau hoax yang beredar ditengah masyarakat Kebumen melalui sikap bijak dalam bersosial media,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala MAN 2 Kebumen Drs Warsam MPd menuturkan, pihaknya menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan dapat menambah wawasan para guru dan juga siswa tentang dunia jurnalistik.
“Kami menyampaikan banyak terimakasih karena dengan peran dari wartawan yang ikhlas masuk ke Madrasah. Kemudian tanpa biaya kita mendapatkan ilmu, dan bisa dikembangkan kedepannya. Ini luar biasa sangat bermamfaat bagi kami,” ucapnya. (mam)