KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Yayasan Duta Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia yang beralamat di Jalan Klirong Nomor 07, RT 01 RW 01 Desa/Kecamatan Klirong menggelar Lomba Karya Tulis Kreatif dan Presentasi. Program itu disebut juga dengan One Village One Story (OVOS) atau Satu Desa Satu Cerita.
OVOS direalisasikan dalam Bidang Kebudayaan di Kebumen berkerjasama dengan Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Pemda Kebumen, serta semua pemangku kepentingan, setiap desa di Kebumen.
Ketua Penitia Pelaksana Wahyu Yoga Pratama menyampaikan setiap daerah tentunya dianugerahi keragaman budaya sosial, maupun identitas budaya. Sesuai dengan disahkannya Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Dalam hal ini Yayasan Duta Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia akan menjembatani kebutuhan kemajuan generasi muda tentang pengetahuan teknologi tradisional, kesenian, bahasa, permainan rakyat,pertanian, agro wisata dan adat istiadat dari berbagai daerah.
“Salah satu cara untuk melestarikan kebudayaan yang dimiliki oleh setiap daerah yakni dengan mengikuti kompetisi yang bertujuan untuk menunjukkan potensi kebudayaan yang dimiliki daerahnya,” tuturnya, Selasa (21/2/2023).
Dalam hal ini, lanjut Wahyu Yoga, Yayasan Duta Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia memiliki program khusus bagi setiap desa di dalam upaya untuk melestarikan, mengembangkan dan pemeliharaan terhadap kebudayaan yang dimiliki yakni OVOS dalam Bidang Kebudayaan.
“Ini sangat penting untuk melestarikan dan menyelaraskan kebudayaan kehidupan di zaman sekarang, serta menggali, mengembangkan dan mempromosikan potensi-potensi budaya di daerah dalam rangka menuju Kota Wisata,” katanya yang juga Penggagas Kebumen Desa Digital itu.
Wahyu yang pernah bekerja di Microsoft, raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu menyampaikan OVOS memberi wadah kepada masyarakat untuk mengenali berbagai macam kebudayaan, wisata, pertanian, perkebunan, olahraga, kratif, kuliner dan kesenian yang ada di Kebumen. Selain itu juga menyediakan sarana dalam upaya pewaris kebudayaan terhadap generasi penerus. Ini juga mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya menggali dan melestarikan yang ada di desanya.
“Pendaftaran dilaksanakan 28 Januari hingga 21 Februari. Hingga kini setidaknya sudah terdapat 80 pendaftar. Adapun penjurian dilaksanakan pada 22-28 Februari mendatang,” paparnya.
Pihaknya berharap OVOS Budaya tersebut dapat menjadi penggerak bagi generasi muda yang turut berpartisipasi dalam mengembangkan kebudayaan, pariwisata, maupun ciri khas daerahnya. “Selain itu juga melestarikan seni dan budaya agar dapat meningkatkan perekonomian melalui budaya dan wisata di daerahnya,” ungkapnya.
Adapun penjurian dilakukan dengan beberapa kategori. Pertama Kebudayaan yakni menceritakan kebudayaan asli desanya seperti sejarah, warisan budaya,ritual kepercayaan, seni daerah, situs purbakala, pakaian adat khas desa dan lainnya.
Kategori Pariwisata yakni menceritakan dan menampilkan pariwisata yang diunggulkan di desa setempat seperti agrowisata, pertanian, wisata alam, kuliner, wisata religi dan lainnya. Kategori Teknologi yakni menceritakan dan menampilkan hasil dari pengembangan alat teknologi yang berkembang dan bermanfaat di desa setempat.
Kategori selanjutnya yakni PKK dan Kampung Berkualitas yang menceritakan aktivitas berinovasi untuk desanya, seperti UMKM atau program lainnya yang mengangkat potensi warga desa. Serta menampilkan hasil dari pemasarannya seperti desain tenun, batik dan lainnya.
Cerita dibuat kedalam tulisan bisa makalah atau paper atau textbook atau essay dan video kreatif. Narasi berdurasi maksimal 10 menit disertai suara narasi. Peserta boleh memilih beberapa kategori atau mengikuti semua kategori yang ingin diikut sertakan pada lomba.
Karya cerita harus orisinil, belum pernah diikuti lombakan sebelumnya, dan tidak boleh mengandung plagiarism, informasi palsu, ujaran kebencian berbasis SARA, serta pornografi. Peserta juga wajib follow Instagram dan subscribe channel @OVOSINDONESIA.
“Video yang dikirimkan menjadi milik panitia dan dapat secara bebas digunakan dalam rangka kegiatan positif dengan tetap memberikan hak ciptanya pada creator,” ucapnya. (mam)