KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Khotmil Quran ke 6, SDIT Ibnu Abbas Kebumen berlangsung semarak. Ini diikuti oleh 46 peserta yang terdiri dari 20 putra serta 26 putri. Dalam kesempatan tersebut, anak-anak unjuk kebolehan dalam menjawab setiap pertanyaan seputar bacaan Al Quran, Sabtu (18/3/2023) di Gedung Haji Kebumen.
Acara dihadiri oleh Wali Siswa yang melaksanakan Khotmil Quran. Hadir pula perwakilan yayasan, segenap tamu undangan dan Kepala Desa Jatimulyo Wachidun. Khotmil Quran sendiri dilaksanaknan rutin setiap tahun bagi siswa yang lulus Ujian Evaluasi Belajar Tahap Akhir Qiroati (EBTAQ).
Ketua Panitia Nur Miftahul menyampaikan Khotmil Quran dilaksanakan sebagai rasa syukur kepada Alloh SWT, karena anak-anak telah menyelesaikan kemapuan dasar membaca Al Quran Metode Qiroati. “Siswa yang mengikuti Khotmil Quran yakni yang telah lulus mengikuti EBTAQ,” tuturnya, didampingi, rekannya Choiril Nur Kamilah.
Pihaknya berharap apa yang telah dipelajari oleh para siswa dapat diaplikasikan atau diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan pula orang tua dapat mendampingi para anak-anaknya dalam memantapkan mengaji Al Quran. “Para peserta merupakan siwa kelas 3, 4 dan 6,” katanya.
Kepala SDIT Ibnu Abbas Kebumen Ustadzah Chusnul Widianti SPd menyampaikan di SDIT Ibnu Abbas Kebumen terdapatb pembelajaran BTQ atau mengaji. Ini wajib untuk semua kelas. Pembelajaran dilakukan dengan Metode Qiroati. Harapannya para siswa dapat membaca Al Quran baik dan benar dengan tartil. Saat para siswa telah menyelesaiakan pembelajaran sudah dapat membaca Al Quran sesuai dengan hukum bacaan.
“Memang salah satu misi kami yakni menciptakan generasi Qurani. Generasi ini mau belajar dan siap mengajar Al Quran untuk yang lainnya. di SDIT Ibnu Abbas pembelajaran Al Quran wajib diikuti mulai dari kelas 1 hingga kelas 6,” ungkapnya.
Pihaknya menambahkan, semua metode belajar Al Quran adalah baik. Namun kelebihan dari Metode Qiroati yakni terjaga dan konsisten bacaaanya. Selain itu secara priodik guru-guru atau pengajar juga dipantau. “Itu menjadi salah satu alasan mengapa kami menggunakan Metode Qiroati,” ucapnya. (mam)
