KEBUMEN - Adalah Ahmad Yuhani seorang pengusaha asal Kebumen yang menyelami kehidupan pahit sebelum akhirnya sukses mendirikan 5 perusahaan di Jakarta. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menceritakan masa sulit hingga menjadi orang sukses dalam Podcast aktor serta pembawa acara kondang Helmy Yahya di podcast Helmy Yahya Bicara, baru-baru ini.
Pada podcast kali ini Ahmad Yuhani menceritakan kisah perjalan hidupnya meniti karir hingga akhirnya sukses menjadi pengusaha dan mampu membawa nama harum kebumen di perantauan.
Ahmad Yuhani bercerita ia menitir usai lulus SMA, saat itu orang tuanya yang merupakan seorang Carik (sekretaris desa) tak sanggup membiayai dirinya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Ia memutuskan mengadu nasib merantau ke Jakarta. Tak semudah yang dibayangkan orang, saat hidup dirantau pria yang sering disapa Yuhani ini harus bekerja serabutan.
Ia mulai meniti ekonomi sebagai pekerja serabutan, mulai menjadi kernet mikro mini, marketing ATK, sampai menjadi cleaning service ia lakoni. Dengan kondisi susah itu ia selalu ingat pesan dari orang tuanya bahwa dalam untuk senantiasa bertahan dalam situasi sulit apapun, bekerja keras dan senantiasa menjaga kejujuran."Dulu saya kerja serabutan, jadi kernet mikro mini, sales ATK, sampai cleaning service saya lakoni untuk bertahan hidup," katanya dihadapan Helmy Yahya.
Semangat dan tekad Yuhani untuk sukses patut diacungi jempol, dalam kondisi kondisi susah dirantau ia masih memikirkan mengumpulkan uang untuk biaya kursus. Bahkan kala itu, sekitar tahun 1986 dirinya memiliki gaji 1200 per hari kurang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Waktu itu bisa dibilang saya start bukan dari nol, tapi dari mines, stari dari jurang untuk makan saja susah, dan yang saya syukuri waktu itu dengan kondisi susah saya tidak frustasi, bahkan sempat tinggal di tempat dengan lingkungan kurang bersahabat saya masih berusaha mengumpulkan duit duit untuk belajar kursus," ujarnya.
Dengan uang tabungannya ia menekuni kursus engineering sampai pernah kursus tata buku BON dan teknologi komputer (PPATK). Bahkan kursus bahasa inggris dan mengetik komputer metode 10 jari ia lakoni.
"Sarapan dan makan saya diirit-irit, bahkan makan masakan padang nggak bisa, mentok warteg dan yang paling enak hanya pakai lauk telur saja, waktu itu memang saya pegang teguh motivasi dari orang tua bahwa saya anak tunggal semua beban ada di saya," bebernya.
Tak hanya itu, sebelum menjadi pengusaha Ahmad Yuhani, juga sempat menjadi PNS di Sekretariat DPR RI di Jakarta. Ia bekerja menjadi ASN di bagian humas.
"Dulu sempat menjadi PNS di Sekretariat DPR RI, berjuang sekitar 4 tahun kemudian masuk PNS, pada saat itu saya memikirkan masa itu dan masa depan, saya memilih keluar dari bagian humas, saya pikir saya butuh masa sekarang karena orang tua orang nggak mampu, orang tua saya hanya sekdes, pak carik, sejak saat itu saya memilih untuk berkarir menjadi pengusaha," katanya.
Masa muda Yuhani yang berada di jantung kota dengan gemerlap segala kemewahan dan kesenangan ia tinggalkan. Ia menceritakan saat teman-teman sebayanya sibuk berpacaran ia justru menghabiskan waktu untuk belajar kursus.
"Dari PNS pindah swasta baru kuliah, orang-orang apa sibuk pacaran, saya gunakan waktu untuk belajar malam hari, belajar engineering selama 1 tahun," jelasnya.
Kerja keras Yuhani saat ini menuai hasil, ia saat ini memiliki 5 perusahaan. Diantaranya bergerak di engineering, vendor pipa, konsultan mechanical electrical, MEP dan menjadi TPA Tim Profesi Ahli dengan lebih dari 200 karyawan.
"Untuk saat ini ada 5 perusahaan, diantaranya vendor untuk pipa merek sendiri, untuk sistem air bersih dan air panas, engineering, dan menjadi Tim Profesi Ahli untuk pemerintah kota atau konsultan," katanya. (fur)