• Berita Terkini

    Senin, 27 Maret 2023

    Pasar Tiban Diserbu Warga dan Cerita Bupati Kebumen Ngabuburit di Pasar Kecepit


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Seiring bulan Ramadan, ngabuburit menjadi hal yang umum dilakukan warga untuk menunggu waktu berbuka puasa. Ada banyak pula cara yang dilakukan warga dalam kegiatan ngabuburit ini


    Seperti yang dilakukan warga  Dukuh Kuwarisan Kelurahan Panjer Kebumen ini, misalnya. Sembari menunggu waktu berbuka puasa, warga setempat berbondong-bondong 

    menghabiskan waktu dengan menunggu kereta api melintas. 


    Kumpulan warga ini kemudian diikuti dengan munculnya warga lain yang menjajakan takjil untuk berbuka puasa. Tak pelak, lokasi tersebut tak ubahnya pasar tiban. Disebut pasar tiban, karena hanya muncul saat bulan Ramadan


    Beraneka macam dagangan ada dilokasi ini, mulai dari jajanan ringan telor gulung, cakwe, batagor hingga minuman dingin. Seperti es buah, es kelapa muda, es dawet, es kuwud. Tak hanya itu tak sedikit pedang kerajikan dan mainan juga ikut gelar lapak dilokasi ini.



    Lokasi ngabuburit ini juga sering dijuluki dengan daerah Kecepit, pasalnya jalan buntu ini pada hari-hari biasa hanya digunakan untuk melintas truk yang membawa bak sampah. 


    Jalan buntu ini hanya digunakan para pejalan kaki dan pesepeda yang melintas dari Jalan Cendrawasih potong kompas melewati rel tanpa lapang pintu menuju kota atau jalan utama Jl Kyai Hasyim Ashari. Saat menyebereng rel ini mereka juga harus mengangkat sepedanya.


    “Sebenarnya ini jalan buntu, namun bisanya warga potong kompas agar lebih cepat, saat bulan ramadhan dari dulu sejak saya kecil sudah menjadi lokasi favorit untuk ngabuburit sambil lihat kereta lewat,” kata salah satu warga, Slamet (50).

    Tempat ini bahkan menjadi kenangan khusus bagi Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto. Bahkan saat kecil, Bupati sering main sembari menunggu waktu buka puasa. Maklum, lokasi itu tak jauh dari rumah pribadi Bupati Arif


    Bupati Arif menceritakan, saat bulan ramadhan ia sering menikmati suasana keceriaan itu ditepi rel. Bahkan tak jarang bupati berbuka puasa di lokasi warung di lokasi itu.   “Dulu saat pagi mainnya disitu, kalau sore karena lebih rame orang ngabuburit sering juga buka di warung situ. Pesen es teh dua gelas sambil makan bakwan,” kenang bupati.

    Tak hanya itu, bupati menyambut positif kegiatan masyarakat tersebut. Selain sebagai sentra penggerak ekonomi masyarakat dan UMKM. Dengan pasar tiban tersebut berdampak baik untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat saat bulan puasa dan menyambut lebaran. “Dengan itu UMKM dan ekonomi akan bergerak, daya beli masyarakat meningkat sehingga ekonomi akan tumbuh,” ujarnya.

    Tak hanya itu, Bupati menghimbau kapada masyarakat yang melaksakan ngabuburite di sekitar rel untuk tetap berhati-hati. Terutama saat kereta api melintas.

    “Masyarakat harus hati-hati dan waspada saat kereta api lewat, jangan terlalu dekat dan jaga jarak,” ujarnya. (fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top