SRAGEN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi seluruh peserta yang terlibat dalam roadshow Musrenbang pertama di Wilayah Pengembangan Subosukawonosraten. Terutama pada kelompok minoritas yang menyampaikan usulan-usulan menarik.
Kelompok minoritas yang dimaksudkan Ganjar adalah kelompok anak, perempuan dan disabilitas. Mereka secara aktif berpartisipasi menyampaikan pendapatnya sebagai usulan dalam RKPD Jawa Tengah 2024.
“Tadi dari perempuan itu soal pemberdayaan, terus kemudian perlindungan terhadap perempuan, termasuk unsur-unsur pekerja migran,” ucap Ganjar usai kegiatan di Sasana Manggala Sukowati, Kabupaten Sragen, Senin (13/3/2023).
Selama memimpin Jawa Tengah, Ganjar selalu menggandeng kelompok minoritas dalam perencanaan program prioritas. Sebab dari mereka akan muncul masukan yang seringkali tidak terpikirkan oleh pemerintah.
“Tadi anak-anak menarik. Butuh fasilitas di sekolah itu yang nyaman, butuh model diskusi yang menarik apalagi dengan gurunya, butuh yang friendly, bukannya galak-galak,” ujarnya.
Selain itu, mereka juga punya menyinggung soal pernikahan dini yang masih marak terjadi. Ganjar berharap usulan dari kelompok minoritas ini bisa jadi pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam menentukan program prioritasnya.
“Saya suka tadi, ada pelajar yang bicara soal pernikahan dini. Ini ide-ide yang menurut saya sangat luar biasa,” tegasnya.
Di sisi lain, Ganjar juga menerima banyak usulan mengenai infrastruktur. Misalnya di Surakarta yang mengusulkan agar revitalisasi Velodrome diprioritaskan. Selain itu juga Solo Techno Park.
Kemudian di Sragen yang mengusulkan sejumlah ruas jalan diprioritaskan perbaikannya. Antara lain, yang sebelum acara sudah terlebih dulu dicek oleh Ganjar.
“Alhamdulillah tadi kawan-kawan Bupati Wali Kota sudah menyiapkan desainnya, kami akan sharing dan tahun ini kami sudah komunikasi dengan Pak Presiden langsung dengan Pak Menteri PUPR,” kata Ganjar.
Mantan anggota DPR RI itu menegaskan, soal infrastruktur akan diprioritaskan dan diupayakan selesai pada tahun ini.
“Ya sekitar Solo Raya yang paling remuk juga di sini (Sragen), maka tadi kami ke Gemolong karena itu jalan kami jalan provinsi dan alhamdulillah mulai dikerjakan. yang belum dikerjakan masih menunggu, saya minta ditambal dulu, agar keselamatan rakyat ini bisa betul-betul bisa dijaga. Ini yang infrastruktur,” paparnya.
Di sisi lain, lanjut Ganjar, cuaca ekstrem yang masih akan terjadi beberapa waktu ke depan juga harus diperhatikan. Ganjar mengatakan musim hujan ini mesti dimanfaatkan untuk menanam.
“Saya ingatkan dengan ekstremitas cuaca hari ini cukup merusak, merusak lingkungan. Kami minta tata ruangnya dijaga, hutannya dikonservasi. Masih ada hujan ini, segera tanam banyak-banyak, apalagi di wilayah-wilayah DAS atau di hulu,” tegasnya.(rls/Wil)