• Berita Terkini

    Rabu, 22 Maret 2023

    Sambut Ramadan, Warga Kebumen Gelar Tradisi Ziarah


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Berziarah kubur atau mendoakan leluhur disertai dengan mengunjungi makam telah menjadi kebiasaan atau tradisi masyarakat. Ini dilaksanakaan menjelang Bulan Suci Ramadan. Hal itu pula terlihat di Pemakamam Umum Kelurahan Tamanwinangun Kebumen.


    Sehari menjelang puasa,Rabu (22/3/2023) puluhan warga banyak yang mendatangi pemakaman. Bukannya hanya dari Kelurahan setempat, warga juga dari luar kelurahan bahkan luar Kebumen. Warga yang berziarah umumnya mempunyai leluhur yang dimakamkan di Pemakaman Umum Kelurahan Tamanwinangun.


    Albait Nur Faozi (30) salah satu peziarah mengatakan dirinya datang beserta keluarga untuk berziarah ke makam simbahnya. Berziarah secara bersama-sama telah menjadi tradisi menjelang Bulan Suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. “Kalau sendirian terkadang kami lakukan setiap Kamis atau Jumat. Namun Kalau bersama-sama biasanya jelang Ramadhan dan Idul Fitri,” tuturnya.


    Ziarah lanjutnya, dilaksanakan untuk mendoakan arwah para leluhur. Hal ini dilaksanakan dengan membaca Surat Yasin dan Tahlil. Selain itu ada pula yang membaca doa-doa lainnya. Selain sebuah tradisi, berziarah menurutnya juga merupakan bagian dari bentuk berbakti kepada leluhur. 


    “Saya pernah mendengar katanya, kepedulian orang yang sudah meninggal kepada orang hidup itu lebih tinggi dari pada kepedulian orang yang hidup kepada yang telah meninggal. Maka dari itu sebagai bentuk bakti kita yang masih hidup salah satunya yakni mendoakan mereka,” paparnya.


    Disampaikan pula, beruntung tradisi ziarah masih ada. Jika tidak bukan tidak mungkin banyak yang tidak melaksanakan ziarah. Padahal ziarah menjadi hal yang penting salah satunya untuk mengingat kematian.

    Dengan mengingat kematian, lanjutnnya, maka mempunyai kecenderungan baik dalam menjalankan kehidupan. Sebab menyadari bahwa dunia itu tidak abadi. “Seandainya tidak ada tradisi seperti ini, mungkin jarang sekali yang melaksanakan zarah,” ungkapnya.


    Albait juga menyampaikan orang yang sudah meninggal tidak lagi dapat berbuat amal. Namun mereka dapat menerima kebaikan dari tiga perkata yakni ilmu yang bermanfaat, shodaqoh jariah dan anak yang sholeh. “Untuk itu penting sekali mendoakan orang yang sudah meninggal,” ucapnya. (mam) 


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top