KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Warga Kedungpuji Kecamatan Gombong, punya tradisi sendiri dalam setiap datangnya bulan suci Ramadan. Mereka selalu menggelar Pasar Sore Ramadan (Pasora). Untuk tahun ini, Pasora dibuka oleh Ketua Takmir Masjid Nurul Falaah Kedungpuji Bambang Purwanto SA, Kamis, (23/3/2023).
Hingga kini setidaknya terdapat 60 pedagang yang berjualan di Pasora. Jumlah tersebut kemungkinan akan terus bertambah. Pasora akan berlangsung hingga satu hari sebelum lebaran. Menu yang diperdagangkan pun beragam. Mulai dari takjil, sate pecel hingga lainnya.
Bambang Purwanto melalui Sekretaris Sefudin MPd menyampaikan beberapa tata tertib Pasora. Ini mulai pukul 15.30 WIB hingga menjelang Magrib. Pedagang adalah warga Kedungpuji atau luar desa yang telah mendaftar kepada panitia.
“Pedagang diwajibkan membayar uang pendaftaran sebesar Rp 5 ribu rupiah,” tuturnya.
Uang pendaftaran, lanjutnya, digunakan sebagai ganti adminitrasi tanda pengenal dan nomor lapak. Pedagang dan pembeli juga wajib menutup aurat dan menunaikan Puasa Ramadan, kecuali karena udzur syari. “Pedagang wajib menjaga kebersihan lingkungan Pasora,” katanya.
Disampaikan juga pasora merupakan bagian dari Kegiatan Ramadan Bergema Edisi 13. Ini mengusung tema “Kita Wujudkan Peradaban yang Maju Melalui Kepemimpinan yang Beradab”. Para pedagang dimohon memberikan infak melalui kotak infak yang diedarkan olah panitia.
“Disini penitipan kendaraan tidak dikenakan biaya. Akan tetapi panitia telah menyediakan kotak infak parkir,” jelanya.
Beragam kegiatan Ramadan dilaksanakan oleh Masjid Nurul Falaah Kedungpuji. Ini terangkum dalam Program Ramadan Bergema Edisi #13. Beberapa program diantaranya, Gowes, Sholat dan Kuliah Tarawih, Sholat dan Kuliah Subuh, Pasar Sore Ramadan dan Tadarus Al Quran Setiap Malam Ramadan.
Bukan itu saja, terdapat Gerakan Infaq Ramadan dan infaq Subuh, Kuliah Bulan Ramadan, Kajian dan Buka Bersama Remaja Islam Masjid (Risma), Ceria Islami di Panggung Ceria, Pengajian dan Peringatan Nuzulul Quran, dan lainnya. (mam)