KABUPATEN SEMARANG - Beberapa hari menjelang Idul Fitri 1444 H, kebutuhan BBM di Jawa Tengah meningkat hingga 78 persen. Hal ini diketahui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mendampingi Menteri ESDM Arifin Tasrif, meninjau sejumlah Rest Area dan SPBU di Kabupaten Semarang, Rabu (19/4/2023).
Pada awal masa cuti bersama ini, Ganjar mendampingi Menteri ESDM Arifin Tasrif yang sedang meninjau Rest Area dan SPBU di KM 429 B dan 456. Turut mendampingi pula Dirut Pertamina, Nicke Widyawati.
Pengecekan itu dilakukan Menteri ESDM untuk mengetahui ketersediaan stok BBM di SPBU rest area dan efisiensi pom bensin modular, sebagai upaya mengurai penumpukan antrean di SPBU di rest area. Diketahui, jika mengisi BBM menggunakan SPBU modular hanya butuh waktu sekitar 1 menit per 30kL.
“Tadi kami lihat di kilometer 429 ada penumpukan, tapi ya mengalir. Nah, kami coba buka yang kios-kios begini untuk memecah kepadatan,” katanya.
Arifin mengatakan, tidak menutup kemungkinan evaluasi akan segera dilakukan, yakni dengan menambah stasiun baru. Sehingga kebutuhan BBM untuk para pemudik pada saat arus mudik dan balik tetap lancar.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan, hingga hari ini suasana mudik berjalan dengan baik. Ganjar berharap arus lalu lintas tetap lancar seperti saat dia melakukan pantauan via udara bersama Menteri PUPR, Selasa (18/4) kemarin.
“Yang kedua dari sisi ketersediaan BBM hari ini dicek langsung oleh Pak Menteri ESDM, terima kasih dari Dirut Pertamina datang langsung, kenaikannya (stok) 78 persen,” kata Ganjar di lokasi.
Ganjar menjelaskan, stok BBM yang melimpah ini merupakan layanan prima untuk memastikan terwujudnya mudik yang aman, nyaman, dan berkesan.
Di samping itu, Ganjar juga memastikan antrean pembelian BBM di rest area akan terurai. Sebab, Ganjar juga telah berkoordinasi dengan pertamina untuk menyiapkan SPBU modular.
“Dari sisi ketersediaan cukup, dari sisi kecepatan tadi Pak Menteri ngetest langsung, dan kami butuh pelayanan yang cukup cepat agar kami tidak membikin bagian dari kemacetan,” kata Ganjar.
Beberapa pemudik yang ditemuinya saat mendampingi Menteri ESDM di rest area dan SPBU, mengaku tidak mengalami kemacetan yang signifikan. Bahkan, beberapa pemudik keluar tol.
“Ada pemudik yang pinter tadi, kalau macet di tol, dia keluar. Terus kemudian masuk lagi, keluar lagi. Artinya, perilaku dari mereka juga sudah bisa menyesuaikan,” ujarnya.
Gubernur Jateng dua periode itu juga menyampaikan apresiasi kepada para menteri yang turun langsung mengecek situasi mudik.
“Mudah-mudahan kontrol-kontrol ini membikin makin lancar, kita masih standby terus ya sampai beberapa hari jelang Idul Fitri ini. Rasa-rasanya masih ada fluktuasi kenaikan angkutan yang masuk,” ujarnya.
Dirut Pertamina Nicke Widyawati menambahkan, PT Pertamina menyediakan stok yang cukup di puncak arus mudik lebaran hingga Kamis (20/4), khususnya di ruas tol yang melintasi Provinsi Jateng.
“Jawa Tengah ini yang mendapat perhatian khusus karena paling tertinggi (prediksi pemudik). Kalau kita lihat di historical data ketika mudik itu yang tertinggi karena ada yang mudik juga dari Jawa Tengah,” katanya.
Nicke berharap SPBU modular yang disiapkan di rest-rest area wilayah Jateng bisa memecah kepadatan dan kemacetan. Di samping itu, Nicke menyebut pihaknya juga menyediakan layanan antar jemput BBM kemasan.
“Untuk memecah kemacetan ataupun atrean SPBU kita menambah SPBU seperti ini yang sifatnya adalah sementara. Kami juga sediakan, ada motoris untuk yang di tengah perjalanan sebelum sampai SPBU sudah butuh BBM,” katanya(*)