• Berita Terkini

    Jumat, 14 April 2023

    Peternak Dorong Pemkab Kebumen "Lockdown" Pasar Hewan


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Maraknya serangan Lumpy Skin Disease (LSD) yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV)  pada peternakan sapi membuat, peternak berharap lockdown Pasar Hewan. Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran LSD semakin meluas.


    Di Kebumen sendiri, sapi-sapi yang terserang LSD tergolong banyak. Adanya lockdown pasar hewan menjadi salah satu, hal penting untuk memutus mata rantai penyebaran LSD.


    Suprijanto salah satu peternak sapi menegaskan, LSD telah menguncang dunia peternakan sapi. Selain membuat resah peternak, kini harga sapi pun anjlok. Tadinya harga sapi mencapai Rp 50 ribu perkilonya. Namun kini sudah turun, bahkan untuk sapi betina harga kisaran Rp 42-45 ribu perkilogram hidup.

    “Akibat LSD, minat masyarakat untuk mengkonsumsi daging sapi juga menurun,” jelasnya, Kamis (13/4/2023).


    Kenapa pasar musti dilockdown, lanjutnya, ini untuk mengantisipasi penjualan ternak yang sudah terinfeksi  LSD. Sebab tidak menutup kemungkinan sapi yang baru terserang LSD oleh peternaknya dijual ke pasar.

    “Katakanlah gini, jika ada sapi yang baru terserang LSD, biasanya gejalanya belum tampak. Pemilik akan memilih menjual sapi ke pasar daripada ke jagal. Sebab harga pasar lebih tinggi dari jagal,” ungkapnya.

    Bila dibanding dengan PMK, LSD jauh lebih berbahaya. Selain itu penularannya pun lebih cepat. Jika dalam satu kandang ada yang terkena LSD, hampir bisa dipastikan akan terkena semua. Sebab penularannya lebih cepat yakni nyamuk dan lalat. 


    “Kami berharap pemerintah turun tangan dalam menagani persoalan LSD ini. Peternak sudah sangat resah,” paparnya.


    Dijelaskan juga, dari pengalamannya sebagai peternak sapi, penyakit PMK umumnya tidak menyerang Sapi PO. Dalam hal ini, kemarin saat terjadi wabah PMK,  jarang terdapat Sapi PO yang terserang PMK. Sebaiknya pada penyakit LSD ini, justru kebanyakan menyerang Sapi PO. Adapun untuk Sapi jenis Metal, Limosin, Braman atau lainnya jarang yang terserang LSD.

    “Kemarin saat PMK, penanganan dari pemerintah sangat bagus. Namun di LSD, masih perlu ditingkatkan. Pengadaan vaksin juga sangat minim,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top