KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kisah tragis datang dari Bunga, sebut saja begitu, remaja perempuan warga Kecamatan Buluspesantren. Awalnya pamit bermain, Bunga kemudian ditemukan meninggal di sebuah rumah kosong, Selasa (25/4/2023), tak jauh dari rumahnya sekitar pukul 15.45 WIB.
Belakangan diketahui, korban dalam keadaan hamil 7 bulan.
Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin melalui Kasihumas Polres AKP Heru Sanyoto membenarkan peristiwa ini. Saat ini, kata AKP Heru, polisi masih melakukan penyelidikan penyebab matinya korban.
"Masih kita lakukan penyelidikan. Termasuk jenazah dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban," jelas AKP Heru, Rabu (26/4)
Berdasarkan keterangan keluarga, ujar AKP Heru, korban terakhir terlihat pada Senin malam (24/4). Sekitar pukul 22.00 WIB, kepada keluarganya, korban minta ijin untuk bermain atau keluar rumah.
Namun hingga keesokan harinya, korban tak terlihat pulang ke rumah. Baru di situlah, keluarga panik dan berusaha melakukan pencarian. Hingga kemudian, mereka mendatangi sebuah rumah yang baru dibangun namun belum ditempati pemiliknya yang berada tak jauh dari tempat tinggal mereka.
Di rumah kosong itulah, korban ditemukan sudah tergeletak di sebuah ruangan dengan kondisi meninggal dunia.
Selanjutnya untuk mengetahui kondisi lebih lanjut, jenazah dilakukan outopsi oleh Polres Kebumen ke RSUD Margono Soekarjo Purwokerto. Saat dilakukan autopsi tim medis menemukan janin bayi di dalam rahim korban.
Lanjut AKP Heru, korban yang masih lajang keterangan tim medis tengah hamil 7 bulan saat ditemukan meninggal. "Kuat dugaan korban tengah hamil. Saat dilakukan autopsi, ditemukan janin bayi perempuan pada rahim korban," jelas AKP Heru.
Di sisi lain, penemuan jenasah korban ini menjadi buah bibir warga. Tak hanya Ayamputih bahkan warga Kecamatan Buluspesantren. Sejumlah warga berpendapat, korban meninggal dengan cara bunuh diri. "Ada isu korban ini mengandung jadi bingung lalu nekat bunuh diri dengan meminum gramason (obat pembasmi gulma dan rumput,red) " ujar warga
Namun sebagian lain, menyebut tidak tertutup kemungkinan korban yang diketahui tak menamatkan pendidikan SLTP itu menjadi korban pembunuhan. "Ada juga kabar, di dekat jenasah korban ada dua gelas. HP korban juga tidak ditemukan. Timbul pertanyaan, apakah saat kejadian, korban sendiri atau bersama seseorang," kata warga lain
Sebelum kejadian naas ini, warga menyebut, korban dekat dengan seorang pekerja pasar malam yang belum lama ini menggelar dagangan di desa setempat.
Terlepas dari itu, jenazah telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan secara adat istiadat setempat. (win/cah)