• Berita Terkini

    Minggu, 07 Mei 2023

    4.282 Kasus, Kebumen Darurat LSD

     


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Penyebaran virus Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang pada sapi jenis PO di Kabupaten Kebumen semakin meluas. Berdasarkan data terakhir, Kamis (4/5), LSD telah menyebar di semua kecamatan dengan 4.282 kasus

     - Penyebaran virus Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang pada sapi jenis PO di Kabupaten Kebumen semakin meluas. Berdasarkan data terakhir, Kamis (4/5), :SD telah menyebar di semua kecamatan dengan 4.282 kasus


    Dari 4.282 kasus tersebut, 980 dinyatakan sembuh, 27 mati, 16 potong bersyarat, dan 3.269 merupakan kasus aktif. Dari 26 kecamatan  yang ada, Buluspesantren menjadi kecamatan paling banyak dalam penyebaran virus LSD dengan 808 kasus, kemudian puring 620 kasus, Karanggayam 448 kasus.


    "LSD ini sudah merata ya di semua kecamatan, memang paling banyak kasusnya di wilayah selatan Kebumen, karena di sana banyak peternak sapi, seperti di Buluspesantren, Puring, Ambal, Petanahan, banyak di sana," ujar Bupati dalam keterangannya.


    Bupati menyatakan, Pemda melalui Dinas Pertanian dan Pangan telah melalukan berbagai upaya untuk mengobati dan mencegah menyebarluasan virus LSD atau bahasa bekennya virus lato-lato seperti cacar. Upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan pengobatan massal.


    "Ini sudah gencar mengadakan pengobatan massal ke desa-desa dengan melibatkan dokter hewan dari Puskeswan. Bagi desa yang mau melakukan pengobatan massal dapat berkoordinasi demgan Puskeswas terdekat untuk dijadwalkan pengobatan massal," terang Bupati.


    Dalam pengobatan massal itu setiap ekor sapi dikenakan biaya pengobatan sebesar Rp.5000. Biaya tersebut nantinya dikembalikan lagi ke kas daerah untuk PAD. Mengapa harus bayar? Karena obat yang digunakan menggunakan dana APBD, dan itu sudah tergolong sangat murah dengan dibantu subsidi pemerintah.


    "Sapi-sapi ini nantinya dikasih obat-obatan seperti vitamin dan obat nafsu makan. Tujuannya untuk menjaga ketahanan tubuh sapi dari serangan virus," terangnya.

    Sampai saat ini, pemerintah daerah belum memiliki vaksin. Pemberian vaksin baru sekali diberikan dari pusat pada Februari 2023 kemarin dengan jumlah 260 vaksin, dan saat ini sudah habis, belum ada penambahan. "Kita terus mencoba minta tambahan vaksin dari pusat," jelasnya.

    Pemerintah juga gencar melakukan sosialisasi pencegahan virus LSD dengan melakukan berbagai langkah. 


    Sebagai informasi, penyakit LSD ini disebabkan oleh virus, dan secara khusus belum ada obatnya, namun bisa ditangani dengan pemberian pengobatan suportif yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh sapi. 

    Dengan stamina yang baik, maka tubuh berpotensi memiliki daya tahan yang baik untuk melawan infeksi. Penyakit LSD ini juga ditularkan melalui serangga (vektor mekanik) seperti lalat, nyamuk dan caplak.

    Adapun yang bisa dilakukan peternak untuk menangani Penyakit LSD diantaranya. Lakukan pembersihan kandang secara rutin pagi sore dan lakukan penyemprotan dengan cairan desinfektan 

    Kemudian, usahakan kandang kering dan tidak lembab serta kena sinar matahari. Lalu, kenali secara dini munculnya gejala klinik LSD dengan meraba adanya benjolan di kulit dan segera lapor petugas, agar segera ditangani


    Bila sapi sakit segera berikan pakan yang berkualitas dan  beri jamu-jamuan herbal lokal.  Jangan panik dan lakukan perawatan yang baik agar sapi tidak terus dehidrasi, berikan minum air bersih yang cukup. 

    Sapi sakit LSD bisa disembuhkan. Dalam istilah medis, penyakit LSD ini tidak ZOONOSIS alias tidak menular ke manusia dan dagingnya aman dikonsumsi  setelah dilakukan penanganan khusus oleh petugas RPH.

    ntuk kelancaran kegiatan layanan pengobatan, masyarakat  dapat menghubungi :



     1) Puskeswan Buayan (wilayah kerja Kecamatan Ayah, Buayan, Rowokele) dengan CP drh. Dadang Eko Siswanto no HP 085740057008 



    2) Puskeswan Gombong (wilayah kerja Kecamatan Gombong, Puring, Kuwarasan, Sempor) dengan CP drh. Rizqi Rahma Nurzeha no HP 082135423674



    3) Puskeswan Karanganyar (wilayah kerja Kecamatan Karanganyar, Pejagoan, Karanggayam, Sruweng) dengan CP drh. Dessy Meta Anggraeni no HP 081278824336



    4) Puskeswan Klirong (wilayah kerja Kecamatan Klirong, Petanahan, Adimulyo) dengan CP drh. Zaskia Putri Pertiwi no HP 089636137975



    5) Puskeswan Kebumen (wilayah kerja Kecamatan Kebumen, Buluspesantren, Poncowarno) dengan CP drh. Wahyu Hendra Kusuma no HP 087715160606



    6) Puskeswan Alian (wilayah kerja Kecamatan Karangsambung, Alian, Sadang) dengan CP drh. Sriningsih no HP 087808006056



    7) Puskeswan Mirit (wilayah kerja Kecamatan Mirit, Ambal, Bonorowo) dengan CP drh. Nurul Atri K no HP 081227011193



    8) Puskeswan Prembun (wilayah kerja Kecamatan Prembun, Kutowinangun, Padureso) dengan CP drh. Sunandjak Agung Wiwoho no HP 081392551779 (fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top