KEBUMEN (kebumenekspres.com)– Sebanyak 71 Siswa SMPIT Arrisalah Kebumen melaksanakan program magang kerja. Mereka ditempatkan di 13 tempat usaha tersebar se Kabupaten Kebumen selama dua hari.
Kepala SMP IT Arrisalah Kebumen, Muhammad Azis Muslim mengatakan, program magang kerja singkat ini diikuti siswa kelas 9. Program ini merupakan pengaplikasian dari Kurikulum Merdeka dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dilandasi oleh Surat Keputusan BSKAP nomor 009/H/KR/2022 tentang dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar pancasila pada Kurikulum Merdeka.
“Program magang ini merupakan pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang menyasardimensi mandiri, kreatif, dan gotong royong,” katanya didampingi Koordinator kegiatan, Ustadzah Ridhotun Rohmah.
Selain itu, profil pelajar pancasila ini merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. P5 ini adalah contoh kurikuler dari Kurikulum Merdeka include dalam jam pelajaran. Bahkan porsi dari pelaksanaan P5 iniadalah 25% dari jumlah jam pelajaran.
Program magang ini dilaksanakan di 13 tempat usaha se-Kabupaten Kebumen dalam bidang kuliner, toko kelontong, dan percetakan. Para siswa magang ini dinagi tiga bagian wilayah, yakni wilayah kebumen barat, tengah dan kebumen timur.
Untuk wilayah Kebumen barat, siswa ditugaskan magang di benerapa tempat usaha seperti Roti-Qu, Radio Kopi, Bonita Bakery, Chickstop, Bakoel Es Krim, dan Toko 3. Untuk Kebumen bagian tengah siswa magang di Toko Kondang Jaya, I See Milk, Es Bening, Percetakan Pelangi Offset, dan Tosca. Sedangkan untuk kebumen bagian timur, siswa magang di Ben Food dan Pamansam.
“Di sana siswa belajar tentang pembagian kerja, mulai alur produksi dari bahan baku menjadi barang jadi, dan strategi pemasaran pada tempat magang masing-masing, mungkin program magang kerja bagi siswa SMP ini dianggap terlalu dini dilakukan, namun hasil evaluasi dari pelaksanaan magang kemarin ternyata siswa SMPIT Arrisalah mampu menikmati kegiatan dan belajar banyak hal di lapangan. Dari sisi owner tempat usaha juga menyambut dengan gembira dan bersedia membimbing siswa-siswa disana, ini bisa diartikan belajar tak harus duduk di bangku sekolah,” pungkasnya. (fur)