KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Untuk mempererat tali silaturahmi, ratusan santri dari berbagai darah di Kebumen menggelar Mujahadah Sapu Jagat. Para santri tampak khusyuk dalam mengikuti ritual Mujahadah Sholawat dan lain sebagainya..
Kegiatan sendiri digelar di Kediaman Agus Wantoro SH salah seorang Pengurus Mujahadah rutin yang digelar setiap Rabu Kliwon, Selasa (16/5) malam. Hadir dalam kesempatan tersebut Gus Johan Amru, Sekretaris Camat Kebumen Juniadi Prasetyo dan juga Ketua Majelis Mujahadah Sapu Jagad Kebumen Ponco Purnomo, serta pemerintah Desa setempat.
Mujahadah dipimpin oleh Gus Jangka Dausat dari Kajoran Magelang. Pihaknya merupakan Cucu Pendiri Mujahadah Sapu Jagad yakni KH Abul Hamid Jajoran Magelang. Usai mujahadan dilaksanakan pengajian yang diisi oleh Penceramah K Khoerul Anam Sirojudin dari Desa Klapasawit Buluspesantren. Adapun Mujahadah Sapu Jagat rutin digelar selapan hari sekali yakni setiap hari Rabu Kliwon.
Ketua Mujahadah Sapu Jagad Kebumen Ponco Purnomo sambutannya menyampaikan selain untuk mendekatkan di Kepada Alloh SWT, mujahadah digelar juga untuk mempererat tali silaturahmi sesama Umat Islam. Terlebih saat kini masih dalam suasana lebaran, sehingga dengan kegiatan tersebut, bisa dimanfaatkan untuk saling memaafkan.
Menurutnya, mujahadah ini bisa menjadi motivasi masyarakat Kebumen untuk peduli dengan sesama. Ini lantaran dengan kepedulian maka bisa mendatangkan keselamatan, kesejahteraan dan juga keberkahan bersama.
"Selain untuk mendekatkan diri Kepada Allah SWT, tujuan kegiatan ini adalah untuk menjalin Ukhuwah Islamiyah,” tuturnya, didampingi wakilnya Agus Wantoro yang akrab disapa Bang Mandra itu.
Sementara itu Kyai Khoerul Anam Sirojudin dalam tausyiahnya menjelaskan Mujahadah Sapu Jagad merupakan bagian dari perjuangan seorang umat untuk terus berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Selain itu, mujahadah juga menjadi tameng untuk melawan hawa nafsu dan kemungkaran dari diri sendiri.
Dikatakan, dengan mujahadah ini setiap umat dipastikan akan selalu mengingat Tuhannya, karena di dalam diri senantiasa berdzikir dan mengingat Allah, untuk mencapai puncak ketakwaan.
“Mujahadah artinya juga sering dikaitkan dengan perjuangan melawan hawa nafsu, yakni dengan cara berdzikir untuk mengingat Allah, untuk berjuang mencapai puncak ketakwaan,” ucapnya. (mam)