KEBUMEN (kebumenekspres.com- Sabar Irianto kembali terpilih sebagai Ketua PMI Kabupaten Kebumen. Ia terpilih pada Musyawarah PMI Kabupaten Kebumen, ke 10 yang digelar di Pendopo Kabumian kompleks rumah dinas bupati, Kamis (11/5/2023)
Hadir dalam kesempatan itu, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto SH, Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih, Wakil Ketua PMI Jawa Tengah, Edi Susanto serta jajaran pengurus PMI ranting kecamatan dan perwakilan staf dan relawan.
Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto mengucapkan selamat kepada Ketua PMI Sabar Irianto yang kemarin terpilih secara aklamasi. Bupati mengatakan reorganisasi merupakan wujud tanda sebuah organisasi berjalan dengan baik.
Menurut Bupati, kiprah PMI Kebumen selama ini cukup besar dalam hal kemanusiaan. Hal itu dibuktikan PMI Kebumen saat merespon Pandemi Covid-19 yang terjadi dua tahun silam.
"Saat terjadi Pandemi saya masih Wakil Bupati, saya menjadi Ketua Gugus saat itu PMI Kebumen sudah merespon pencegahan Covid dengan melakukan pembersihan dan spraying di 120 tempat di Kabupaten Kebumen, padahal saat itu provinsi belum merespon kita sudah lakukan-langkah preventif bersama PMI," katanya.
Ketua PMI Kebumen , Sabar Irianto mengatakan, PMI Kebumen terus berbenah dalam lima tahun terakhir masa kepemimpinannya.
"Saat saya awal menjabat itu dikatakan, PMI Kebumen baru dibangunkan dari tidur, selama lima tahun ini, sebenarnya kita itu merasa underdog dengan PMI lain, kita mencoba terus mencoba ada sebutan PMI kebumen baru bangun tidur saja sudah bisa terbang,” kata Sabar dalam sambutannya.
Pada kepemimpinannya selama 5 tahun ini banyak prestasi yang ditoreh, yakni mulai dari capaian 23 ribu kantong darah setiap tahun, kenaikan aset 250 persen, hingga tambahan 35 karyawan serta membentuk 300 relawan PMI Kebumen yang siap diterjunkan selama 24 jam.
Selain itu, PMI Kebumen berhasil menjalin kerja sama dengan Palang Merah Jepang dalam bentuk mitigasi bencana Tsunami bagian pesisir selatan Kebumen.
Dalam kurun dua tahun ini, PMI Kebumen membentuk relawan di setiap kecamatan dan memberikan wewenang PMI Kecamatan untuk mengolah anggaran bulan dana PMI.
“Dulu jumlah relawan kita bisa dihitung dengan jari, sekatang kita punya 300 relawan siap tempur siap 24 jam setiap hari jam berapapun. Begitu ada kecelakaan langsung berangkat, ini suatu hal yang luar biasa memberikan mind set relawan, dan dua tahun ini bulan dana kita kembalikan ke PMI Kecamatan dan terbukti pada lebaran kemarin setiap kecamatan ada posko ini yang dulu kita janjikan,” ujar Sabar.
Meski prestasi ini patut disyukuri, Sabar mengungkapkan masih ada tantangan berat di masa depan. Yakni soal akreditasi Unit Donor Darah (UTD) dan Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB). Alat kesehatan yang dimiliki PMI Kebumen saat ini pun semakin menua sedangkan harga alat kesehatan kian meroket.
“Ini tantangan kami, jadi pengurus PMI itu harus berani dekat dengan masalah, dengan adanya masalah disitu ada menjadi tantangan untuk menemukan solusi dan ada keberkahan, PMI punya tantangan riil didepan mata akreditasi UTD dan CPOB, alat-alat pengolahan darah sudah mulai terkikis, harga Alkes yang naik bisa membuat pengolahan darah akan mengalami koleps, ini kami butuh tangan panjang pemerintah mengulurkan untuk membantu PMI,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PMI Jawa Tengah, Edi Susanto, pihaknya mengapresiasi atas terlaksananya musyawarah kabupaten yang di gelar PMI Kebumen.
"Muskab ini tergolong tertib dan tepat pada waktunya yakni 5 tahun, ini bukti kedisiplinan organisasi dimana jika tidak dilakukan secara terlambat, maka akan terjadi vacuum kepengurusan sehingga pelaporan-pelaporan akan terjadi keterlambatan pengambilan keputusan," kata Edi.
Usai dilakukan Muskab, secara aklamasi Sabar Irianto kembali menjadi Ketua PMI Kebumen. Kemudian bersama perwakilan pengurus Provinsi, Kabupaten dan relawan Sabar akan membentuk formatur kepengurusan PMI Kebumen periode 2023-2028. (fur)
