KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kebumen akan menggelar Sensus Pertanian 2023 (ST 2023). Dijadwalkan, sensus bakal berlangsung selama dua bulan, mulai 1 Juni hingga 31 Juli 2023.
Kepala BPS Kabupaten Kebumen Kus Haryono mengatakan, sensus pertanian bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara komprehensif kegiatan pertanian. Cakupannya meliputi subsektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan, kehutanan, perkebunan dan jasa pertanian.
Mengingat pentingnya sensus tersebut, masyarakat diminta memberikan data yang jujur kepada para petugas di lapangan. “Terimalah petugas kami dengan baik dan berilah data secara apa adanya, yaitu jujur,” ujarnya ditemui di sela Pencanangan ST 2023 berlangsung di Pendopo Kabumian, Minggu (28/5)
Kegiatan tersebut dihadiri langsung Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, jajaran Forkopimda, dan pimpinan OPD. Pukulan gong oleh Bupati menandai bakal dimulainya ST 2023 di kabupaten Kebumen.
Kus Haryono mengatakan, saat ini data-data sangat mudah diakses melalui Big Data, sehingga sensus ini merupakan salah satu sumber dari Big Data tersebut yang akan diolah menjadi data nasional.
Dalam sensus ini, BPS Kebumen menerjunkan 1.287 orang yang terdiri dari 1.103 petugas lapangan, 184 petugas pemeriksa dan 26 petugas Koseka, yakni organik BPS yang bertugas mengkoordinasikan kegiatan sensus pertanian di masing-masing kecamatan.
Sementara itu, Bupati Kebumen menyampaikan pemerintah daerah mendukung sepenuhnya pelaksanaan sensus pertanian 2023. Ia mengatakan, sensus ini sangat penting kaitannya dengan data riil yang ada di wilayah Kabupaten Kebumen.
“Harapannya akan terdata dan terpetakan berkaitan dengan pertanian di wilayah Kebumen, yang arahnya akan menentukan kebijakan-kebijakan ataupun strategi-strategi yang akan diambil oleh Pemerintah Kabupaten Kebumen di bidang pertanian,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Bupati juga mendorong partisipasi generasi muda di sektor pertanian. Ia menyoroti bahwa generasi muda yang usianya sangat produktif, banyak yang belum mau terjun di sektor pertanian. Padahal, di era sekarang kebutuhan akan hasil komoditas pertanian yang berkualitas, dengan nilai gizi baik itu justru sangat menjanjikan. “Saat ini sudah mulai, tetapi mungkin belum dalam jumlah banyak, munculnya petani-petani milenial dengan penghasilan yang sangat menjanjikan,” tutupnya. (fur)