KEBUMEN (kebumenekspres.com)- SMA Negeri 1 Buluspesantren melaunching Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), Rabu (17/5). Program ini menjadi salah satu implementasi kurikulum Merdeka sekaligus menjadi salah satu program dari Provinsi Jawa Tengah untuk mengurangi jumlah anak tidak sekolah (ATS).
Hadir dalam acara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah IX Provinsi Jawa Tengah, Dwi Yulianti Mulyaningsih, Ketua MKKS Kabupaten Kebumen, Rachmat Priyono, Pengurus komunitas GSM Penasihat GSM Kabupaten Kebumen Arif Sugianto SPd MM, dan Ketua GSM Kabupaten Kebumen, Ade Irmawati Ghozali. Kegiatan itu juga mengundang dua narasumber yakni, Raden Rara Yogianti Dwi Rahayu Wismaningrum, SPd MPd dari SMAN 1 Gemolong Kabupaten Sragen dan Mohamad Kurniawan, ST.
Kepala Sekolah SMAN 1 Buluspesantren, Trisni Atmawati mengatakan, SMAN 1 Buluspesantren adalah sekolah yang pertama kali meluncurkan program ini. Peluncuran dibarengkan dengan menjadi tuan rumah pelatihan GSM di Kebumen yang kali ini mengambil tema Bergerak Bersama Wujudkan Sekolah Menyenangkan.
Ia menjelaskan, Launching Sekolah Menyenangkan (LSM) dan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) ini adalah salah satu regulasi pendidikan dalam pembelajaran kurikulum Merdeka dari salah satu program dari Provinsi Jawa Tengah untuk mengurangi jumlah anak tidak sekolah (ATS).
"Ini perdana di kebumen, kebetulan kami menjadi tuan rumah, dengan kegiatan ini harapannya Gerakan Sekolah Menyenangkan, bisa menurunkan angka siswa putus sekolah, juga menarik minat anak tidak sekolah untuk bersekolah," katanya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah IX Provinsi Jawa Tengah, Dwi Yulianti Mulyaningsih dalam sambutannya mengatakan, Gerakan Sekolah Menyenangkan ini pada hakikatnya membentuk pembelajaran yang menyenangkan dan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan cara yang sederhana namun memiliki makna yang menyenangkan.
"Kenyamanan adalah kunci utama untuk siswa belajar, dengan ini kita bersama-sama menciptakan rasa aman dan nyaman kepada siswa agar mereka maksimal dalam menuntut serta menggali ilmu untuk masa depan," katanya.
Tak hanya itu lebih lanjut, dalam kegiatan ini ditekankan guru dapat memahami konsep Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) dengan membangun lingkungan belajar yang positif, menyenangkan, aman dan membangkitkan semangat belajar siswa dan karakter baik siswa.
Selain itu, konsep Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) ini dapat mewujudkan pendidikan berdasarkan falsafah pendidikan Ki Hajar Dewantara, yakni menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.
"Salah satu upaya membangun lingkungan belajar yang menyenangkan dengan melakukan teknik coaching bagi siswa. Harapannya memantik dan memotivasi munculnya kesadaran untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa, kuncinya kolaborasi lintas jenjang dalam GSM terus diperkuat agar kita terus termotivasi dan saling menguatkan untuk mencerdaskan anak bangsa," jelasnya. (fur)