KEBUMEN(kebumenekspres.com) - Pemkab Kebumen mengangkat 107 tenaga kesehatan (Nakes) sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Dari jumlah itu, 11 di antaranya merupakan dokter.
Pemberian SK PPPK Nakes diberikan Bupati Kebumen Arif Sugiyanto di ruang kerja Bupati Kebumen di kompleks Pendopo Kabumian, Selasa (17/5/2023).
Satu persatu para Nakes masuk ke ruang kerja Bupati untuk mendapat SK, mereka berkesempatan bercakap dengan bupati sekaligus diberikan pengarahan dan agar saling mengenal.
Bupati mengatakan, mereka yang mendapat SK PPPK adalah Nakes yang telah mengikuti uji kompetensi yang diselenggarakan Pemerintah. Bagi yang lolos passing grade dan menempati ranking pertama, maka dialah yang ditetapkan sebagai PPPK.
"Para tenaga PPPK ini sudah melalui serangkaian seleksi CAT, dan yang lolos passing grade dan ranking pertama itu yang resmi ditetapkan sebagai PPPK, jadi tidak ada permainan, karena sistem sudah sangat terbuka," ujar Bupati.
Selain dokter, Nakes PPPK juga ada dari perawat dan bidan. Pemkab Kebumen kata Bupati, tengah mengusulkan semua yang lolos passing grade tetapi belum bisa mendapatkan SK karena ranking, agar bisa dipertimbangkan untuk bisa diangkat menjadi PPPK.
"Semua PPPK yang lolos passing grade sedang kita usulkan, baik tenaga teknis maupun guru. Kita sudah ke Kementerian PANRB. Tinggal kita menunggu nanti kebijakannya seperti apa? Kita harap yang terbaik," terangnya.
Dengan diberikannya SK ini, Bupati berharap kinerja para Nakes bisa lebih ditingkatkan dalam memberikan pelayanan publik. Sebab, pemerintah telah memberikan kesejahteraan yang lebih kepada mereka agar bisa menjadi tenaga yang benar-benar profesional.
"Setelah mendapatkan pendapatan yang jauh lebih baik daripada sebelumnya, tentu saya harapkan kinerja mereka juga harus lebih baik dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat, dan lebih profesional, jangan malah kendor. Karena tetap akan ada evaluasi," tandasnya.
Bupati Arif juga berpesan, dalam melaksanakan pekerjaan harus dilandasi dengan rasa syukur dan ikhlas, sehingga apa yang dikerjakan terasa ringan. Selain itu, Bupati berpesan usai diangkat menjadi PPPK ini harus bekerja lebih giat.
"Selamat nggeh, kerja yang rajin ya, nggak usah aneh-aneh, bekerja harus dilandasi rasa ikhlas, ketika ada rasa jenuh dalam bekerja jangan terkena, dokter ketemu orang sudah bagian dari ibadah menimbulkan sugesti orang sakit bisa sembuh," katanya
Tak hanya itu, soal penambahan pengangkatan PPPK selanjutnya, Bupati masih berupaya mengajukan kepada pemerintah pusat, hal itu berkaitan dengan kemampuan anggaran daerah.
"Pembangunan itu bertahap, saat ini anggaran untuk PPPK sehingga semua tidak bisa dilakukan secara serempak, kepemimpinan tidak bisa membuat puas semua orang, karena kita bukan alat pemuas, tidak mungkin juga jual alun-alun," kata Bupati sembari diikuti tertawa. (fur)