KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Becak telah menjadi bagian hidup bagi Sutejo (73). Bagaimana tidak. Becak telah menjadi sandaran hidup bagi warga Kelurahan Selang, Kecamatan Kebumen itu.<
Meski tak seberapa banyak uang dari hasil narik becak, Sutejo tetap bersyukur. Namun, persoalan kemudian datang saat mesin becaknya rusak. Hati Sutejo "galau" bukan main. Mengingat, penghasilan dari narik becak hanya cukup untuk makan.
Kabar baiknya, permasalahan besar bagi kakek Sutejo itu didengar Kapolres Kebumen, AKBP Burhanuddin. Tak tanggung-tanggung, Kapolres membelikan mesin tempel baru bagi Sutejo
"Semoga bermanfaat ya Pak. Mesin ini bisa dipasang di becak bapak untuk mencari nafkah," ungkap Kapolres sesaat setelah kegiatan Jumat Curhat, baru-baru ini
Sutejo kakek 10 cucu biasa mangkal di kawasan Pasar Selang menunggu penumpang. Ia menekuni sebagai tukang becak sejak tahun 1971. Kini tubuhnya yang sudah tua tetap harus semangat mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. Peran mesin tempel pada becaknya sangat vital baginya. Sehingga jika sekarang memiliki mesin baru, ia sangat bersyukur sekali.
Tenaganya yang tak sekuat saat masih muda kini bisa disandarkan pada kekuatan mesin tempel. "Alhamdulillah senang sekali. Mesin pengaruhnya penting sekali. Mesin mati, kita nganggur," kata Sutejo.
Namun seiring kemajuan zaman, jasa angkutan becak kurang begitu diminati. Ia tak jarang sering kosong pendapatan hingga 3 hari berturut-turut. "Sering Pak, kosong bisa sampai 3 hari. Kadang yang dapat juga sehari 10rb, kadang 30rb. Nggak mesti penghasilan kami Pak," pungkas Sutejo.
Sutejo dan sesama abang tukang becak berharap agar angkutan becak selalu diminati masyarakat. Pendapatan dari narik becak ia gunakan untuk menafkahi keluarga yang setia menunggu di rumah. (win/cah)