KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Hari Raya Idul Adha bukan hanya menjadi berkah bagi pedagang hewan kurban saja, melainkan juga bagi pedagang arang kayu. Pasalnya permintaan arang kayu melonjak tajam pada Hari Raya Idul Adha ini. Bahkan peningkatan bisa mencapai tiga kali lipat dari hari biasanya.
Seperti halnya Gini Suroso salah satu pedagang arang yang membuka lapaknya di Jalan Manggis Kelurahan/Kecamatan Kebumen. Pihaknya mengaku omset dagangannya meningkat sejak satu minggu terakhir. Dimana, dalam sehari pihaknya bisa menjual 4 hingga 6 kuintal arang yang telah dikemas dalam plastik siap jual.
Sedangkan untuk harganya sendiri, Gino menjual dengan Rp 6 hingga Rp 30 ribu per satu kemasan plastik. Omset sendiri, dalam satu hari bisa mencapai Rp 4 hingga 5 juta perharinya. “Biasanya memang ada kenaikan omset. Bukan hanya Idul Adha saja, melainkan juga Idul Fitri dan lainnya,” tuturnya, Rabu (28/6/2023).
Menurutnya, banyak pedagang di sekitaran Kebumen seperti di Wilayah Kecamatan Karangsambung, Sruweng dan Kutowinangun yang membeli arang di lapaknya untuk dijual kembali. Bahkan, karena banyaknya pembeli, stok dagangannya terkadang menipis.
Sedangkan, untuk kualitas sendiri arang yang dijualnya di lapaknya sudah terjamin kering dan mudah terbakar apabila akan digunakan. Ini karena, arang yang diambil dari petani langsung adalah arang yang kering dan menggunakan bahan baku kayu yang berkualitas. Ini seperti Kayu Asam, Angsana, kayu dari pohon yang berbuah.
Dengan kualitas yang dijaga sejak tahun 90 an tersebut, banyak masyarakat yang suka terhadap arang dagangannya. Hanya saja, kendala yang dihadapi adalah saat musim hujan, dimana bahan baku arang susah dicari dan sulit kering.
“Bahan baku ambil di petani pengrajin Arang. Mereka mengambil kayu glondongan dan ranting untuk dijadikan arang. Berapa juga dijual hingga ke Kutowinangun, sruweng dan Karangsambung,” paparnya.
Sementara itu salah seorang pembeli Nurdian mengaku membeli arang untuk membuat sate kambing dari hewan kurban yang didapatnya. Menurutnya, membuat sate sudah menjadi tradisi tahunan ketika peringatan Hari Raya Idul Adha tiba.
Biasanya, pihaknya membuat sate beramai-ramai bersama keluarga dan sanak saudara. Selain untuk makan bersama, kegiatan tersebut bisa untuk menambah jalinan silaturahmi antar antar keluarga. “Arang ini untuk persiapan membakar sate besok. Ya ini biasanya ya membuatnya bareng-bareng sama keluarga,”ucapnya. (mam)