KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Menjelang Peringatan Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban, pedagang dan peternak Domba mulai dibanjiri order. Kenaikan pesanan mulai terjadi sejak sepekan lalu. Adapun domba dari peternakan lokal adalah yang paling banyak diminati oleh pembeli.
Seperti halnya Nur Kholik Pedagang hewan kurban asal Petanahan yang sudah 10 tahun lebih berdagang domba. Pihaknya melayani kebutuhan hewan Qurban bagi masyarakat. Dimana kini, domba dagangannya sudah mengalami kenaikan harga. Adapun harga domba rata rata yakni Rp 3 juta sampai Rp 3,5 juta per ekornya.
Bahkan sudah banyak konsumen langganannya yang memesan terlebih dahulu hewan Qurban dagangannya. Biasanya mereka memesan domba lokal jenis kopongan, maupun Domba Gibas. Namun yang paling banyak diminati masyarakat adalah domba Bandotan ekor kecil karena kualitas dagingnya lebih bagus.
“Untuk harga hewan Qurban seperti domba sudah mengalami kenaikan. Ini juga sudah Banyak yang order,” ujarnya.
Menurutnya, puncak penjualan Hewan Qurban terjadi H-2 hingga H-3 lebaran. Dimana biasanya pihaknya mampu menjual 50 ekor pada musim Peringatan Idul Adha. Untuk memenuhi kebutuhan pasar, ia juga bekerjasama dengan peternak lokal.
Untuk itu, pihaknya sering berkunjung ke perternakan lokal seperti yang ada di Desa Jatimulyo Petanahan. Di Desa tersebut banyak kelompok ternak yang menjual ternaknya dengan kualitas bagus.
“Ya biasanya setiap musim Lebaran Qurban bisa terjual 50 ekor domba. Untuk memenuhi kebutuhan pasar kami bekerjasama dengan peternak lokal seperti di Desa Jatimulyo yang memiliki kelompok ternak domba,” terangnya.
Sementara itu Kades Jatimulyo Sabid Banani menuturkan kini di Desa Jatimulyo memiliki 170 peternak domba yang terbagi ke dalam 7 kelompok ternak. Dimana populasi dombanya mencapai 700 ekor dan ditargetkan di tahun 2025 bisa meningkat menjadi 2.000 ekor.
Selain itu, di Sentra Peternakan Domba Desa Jatimulyo juga dilakukan perbaikan genetik dengan mengawin silangkan antara Domba Gibas Ekor tipis dan juga Domba jenis Tekcel. Dengan perkawinan silang tersebut, diharapkan akan melahirkan domba jenis unggul, dan mudah dalam pemeliharaan serta tahan terhadap penyakit.
Begitu juga dengan ketersediaan pakan, para peternek juga didorong untuk membuat Bank Pakan yang ditanam di sekitaran kandang. Sehingga kebutuhan pakan ternak akan lebih terjamin dan pembudidaya juga tidak perlu berusah payah untuk mencari pakan.
Hal inilah yang disukai oleh para pedagang hewan ternak seperti kambing dan domba, sebab dengan Bank Pakan tersebut pertumbuhan Domba terjaga dengan baik. Sehingga pasar ternak domba bisa terus tumbuh, utamanya untuk memenuhi stok permintaan saat lebaran Idul Adha mendatang.
“Kini terdapat 170 peternak yang terbagi di 7 kelompok ternak, dan masing-masing kelompok disini sudah memiliki Bank Pakan untuk ternak mereka, dan populasi domba di desa saat ini mencapai 700 ekor dengan target 2000 domba pada tahun 2025 mendatang,” ucapnya. (mam)