• Berita Terkini

    Jumat, 30 Juni 2023

    Ribuan Warga Muhammadiyah Ikuti Sholat Idul Adha di Alun-Alun Kebumen


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Ribuan warga Muhammadiyah Kabupaten Kebumen menggelar sholat Idul Adha 1444 H di Alun-Alun Kebumen, Rabu (28/6/2023). Pelaksanaan sholat Hari Raya Idul Adha dimulai pukul 06.30 WIB dengan Imam Ust Iskandar Muda LC dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kebumen terpilih Ust Puji Handoko SAg MPd sebagai Khotib.

    Pelaksanaan sholat ied Idul Adha 1444 H warga Muhammadiyah berjalan lancar dan khidmat, meski pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada hari Kamis, 29 Juni 2023 sementara Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah terlebih dulu menetapkan Idul Adha 1444 H jatuh pada Rabu 28 Juni 2023.


    Ketua PDM Kebumen terpilih, Puji Handoko mengatakan, sedikitnya 3000 masyarakat di sekitar Kota Kebumen mengikuti sholat idul adha. Pujin mengatakan, meski pelaksanaan hari raya Idul Adha antara PP Muhammadiyah dan pemerintah berbeda pihaknya berpesan untuk saling menghormati.


    "Tahun ini kita berbeda dengan pemerintah, karena Muhammadiyah menggunahan hisab metode hisab wujudul hilal hakiki, dalam cara menentukan waktu 1 Dzulhijjah, posisi hilal pada satu derajat saat waktu Magrib, sedangkan pemerintah menentukan standar ketinggal hilal tiga derajat sehingga berpengaruh pada penetapan 10 Dzulhijjah, namun itu tetap kita saling menghargai," katanya.


    Puji menjelaskan, meski pelaksanaan sholat idul adha berbeda dengan pemerintah, namun PDM Kebumen proses penyembelihan hewan kurban tetap bareng dengan pemerintah pada Kamis (29/6).

    "Proses penyembelihannya kita bareng dengan pemerintah, agar yang masih menjalankan puasa Arafah tidak terganggu, juga peluang untuk penyembelihan hewan kurban selama 4 hari tasyrik pada tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijjah," jelasnya.


    Sementara itu, Puji berpesan bahwa masyarakat umat islam di Kabupaten Kebumen untuk tetap saling menghargai adanya perbedaan penentuan hari raya ini. Menurutnya di negara pancasila ini harus menghargai perbedaan.


    "Kita negara pancasila yang banyak perbedaan, dari dulu munculnya 4 imam mazhab itu adanya perbedaan, harapan kita kepada masyarakat bisa saling menghargai perbedaan dan kepada pemerintah adanya perbedaan ini bisa memfasilitasi kegiatan keagamaan ormas-ormas islam meski beda keputusan dengan pemerintah, juga masyarakat umat islam kebumen jangan sedikit-sedikit kaget dengan perbedaan, marilah kita kedepan persamaan jangan justru yang mencuat perbedaannya tetapi kedepankan persamaanya, pelangi indah itu justru karena banyak warna," pungkasnya (fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top