MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berjalan kaki ke lokasi puncak peringatan Hari Trisuci Waisak 2567 BE, Minggu (4/6/2023). Padatnya kawasan Candi Borobudur, menyebabkan kendaraan yang ditumpangi Ganjar tak bisa melintas.
Momen itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, kala rombongan kendaraan Gubernur Ganjar Pranowo melintas di Jalan Pramudyawardhani. Ganjar sempat membuka jendela mobil untuk menyapa warga sebelum akhirnya turun dari mobilnya.
“Pak Ganjar, wah ketemu di Borobudur,” kata seorang wisatawan yang mengaku berasal dari Jakarta.
“Ya ampun Pak Ganjar, tinggi banget aslinya” teriak sekelompok pemudi.
Sepanjang kurang lebih 1 kilometer Ganjar berjalan dan masuk ke kawasan Candi Borobudur lewat pintu pengunjung. Setibanya di lokasi transit, Ganjar langsung disambut tiga menteri Kabinet Indonesia Maju.
Tiga menteri itu yakni, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Parekraf Sandiaga S Uno. Pada perjumpaan itu, Ganjar diminta oleh Menteri BUMN untuk menandatangani secarik kertas yang telah diteken para menteri lainnya.
Turut menyambut pula Ketua Panitia Nasional Hari Tri Suci Waisak 2567 BE Hartati Murdaya yang sekaligus Ketua Umum Walubi. Serta jajaran Forkopimda Jawa Tengah dan Kabupaten Magelang.
Dalam sambutannya, Ganjar turut berbahagia melihat sukacita perayaan Waisak 2023 yang kembali ramai setelah dua tahun dirayakan secara terbatas akibat Pandemi Covid-19.
“Waisak tahun ini bisa diselenggarakan kembali dengan ramai, masyarakat juga datang berbondong-bondong,” kata Ganjar.
Gubernur Jateng dua periode itu, kemudian membeberkan dokumen berisikan mimpi besar pembangunan di Kawasan Candi Borobudur yang sudah lama dinantikan.
“Tadi saya langsung ditodong tanda tangan, mudah-mudahan itu bagian dari mimpi-mimpi besar yang lama sekali belum tereksekusi, malam ini tereksekusi,” ujarnya.
Mimpi-mimpi tersebut, Ganjar mengingat juga telah sejak sepuluh tahun belakang diinginkan oleh banyak orang. Antara lain, mimpi menjadikan Borobudur sebagai tempat pariwisata kelas dunia, hingga tempat ibadah bagi ummat Buddha di seluruh dunia.
Ganjar mengatakan, penuhnya jalan yang membuatnya harus berjalan kaki ke lokasi acara adalah bukti bahwa masyarakat telah menantikan momen untuk kembali menikmati meriahnya perayaan Waisak.
“Tadi saya macet di jalan, apa sih yang diinginkan masyarakat? Kami ingin nonton pesta lampion dalam perayaan Waisak. Sesuatu (kegiatan) yang semua agama terlibat termasuk, mereka yang rindu piknik. Saya sebagai gubernur, menyampaikan selamat datang. Mudah-mudahan, Bapak Ibu bahagia dan senang di tempat ini,” tandasnya.(rls)