• Berita Terkini

    Minggu, 23 Juli 2023

    Dua Kali Jadi Korban Abrasi, Dul Somad Pilih Jadi Penunggu Sungai Lukulo


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- sudah dua kali ini rumah Dul Somad Warga RT 3 RW 4 Desa Rantewringin, Kecamatan Buluspesantren ambruk akibat dampak longsor abrasi Sungai Lukulo. Namun, pria yang tinggal sebatang kara ini memilih bertahan. Ia kini tinggal di gubuk yang dibangun di atas puing terasnya rumahnya.


    Tak salah menyebut tempat tinggal Dul Somad itu gubuk. Tempat tinggal itu dibangun dari kayu seadanya. Atapnya menggunakan plastik untuk melindungi diri dari dingin panas dan hujan


    Karena tak punya perabotan, ia hanya mampu menyimpan cadangan makanan yang digantung di atas tempat tidurnya. Sementara, motor butut dan peralatan jualan jagung bakar miliknya hanya diletakkan di luar ruangan dengan bertutupkan plastik dan banner bekas. Sudah begitu, tak ada aliran listrik di rumah itu


    "Iya kalau tidur disini, masak juga disini, ada telur bumbu pawon juga saya simpan disini, saudara ada tapi saya pilih disini saja, ini rumah kedua, sudah ambruk 5 tahun yang lalu, saya buat dari sisa-sia teras sementara buat tidur sambil menjaga dan mengurusi kali agar tidak longsor," katanya kepada Kebumen Ekspres, kemarin


    "Dari kecil saya sudah tinggal disini, dulu rumah saya sudah ambruk terkena longsor, terus kena lagi ini sudah rumah kedua kali, saya memilih bertahan disini seadanya karena saya ingin menjaga alam disini agar tidak longor lagi," itulah kalimat yang diutarakan oleh Dul Somad


    Pria 50 tahun ini sudah lima tahun tinggal di gubuk reot tersebut. Untuk menyangga kehidupannya, ia berjualan jagung bakar di Alun-Alun Kebumen. Di sela waktunya, ia memilih menjadi "penjaga Sungai Lukulo". 


    "Kalau nggak jualan ya ngerawat kali (sungai), pinggiran sungai saya patok dengan bambu agar tidak longsor lagi," katanya.


    Kini, nasib pilu Dul Somad mendapat perhatian dari Pemerintah Kebumen. Bupati Kebumen Arif Sugiyanto SH MH bersama komunitas Sedulur Kebumen mendatanginya dan membangunkan rumah baru untuk Dul Somad. 


    Kedatangan Bupati  pada Jumat sore (21/7/2023), bersama rombongan sekaligus meninjau kesiapan pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) untuk Dul Somad. Tampak juga, Camat Buluspesantren dan anggota Forkopimcam, serta Kepala Desa Rantewringin Sri Norma Cherani dan warga sekitar


    Abdul Somad mengaku sangat bahagia mendapatkan bantuan dari Komunitas Sedulur Kebumen, yang peduli membantu membangun rumah miliknya di atas tanah milik saudaranya yang sudah diikhlaskan untuk ditempati.


    Ia mengatakan rumah yang ditempati dulu, roboh akibat longsor ke sungai, karena tidak memiliki biaya untuk membangun kembali, ia harus rela tinggal di reruntuhan rumahnya yang hanya tersisa terasnya saja. "Alhamdulillah terima kasih untuk Pak Bupati, pemerintah desa dan Sedulur Kebumen yang sudah bersedia membangunkan rumah untuk saya," katanya.

    Sementara itu, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyampaikan untuk pengentasan kemiskinan ekstrem perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan juga masyarakat, seperti yang dilakukan dengan Komunitas Sedulur Kebumen. ”Untuk urusan kemanusiaan kita tidak usah memandang warna kulit, memandang warna apa saja, yang penting kita hadir untuk kebersamaan supaya Kebumen terbebas dari kemiskinan ekstrem, seperti Pak Abdul Somad yang tinggal disini,” ucapnya.


    Untuk pembangunan rumah tersebut Komunitas Sedulur Kebumen mengeluarkan anggaran sebesar Rp 26 juta. Kemudian pihak Pemerintah Desa juga turut memberikan bantuan RTLH sebesar Rp10 juta.


    Selain itu, rumah yang dibangun ini nantinya akan dilengkapi dengan listrik, dan juga perabotan rumah tangga dari Komunitas Sedulur Kebumen. Jadi pemilik rumah nantinya bisa hidup dengan layak di rumah yang telah diperbaiki. (fur)



    Berita Terbaru :


    Scroll to Top