KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Inovasi mie kriting berbahan dasar Ganyong dan Daun Kelor mendapatkan apresiasi dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen. Inovasi tersebut terbukti menurunkan angka stunting yang cukup signifikan terhadap anak balita.
Dinas Kesehatan PPKB dan juga Dinas Pertanian dan Pangan Kebumen akan mendorong produksi inovasi produk olahan berbahan dasar Ganyong dan juga Daun Kelor. Inovasi tersebut menjadi nominator Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang diselengarakan oleh Kemenpan-RB.
Sekretaris Dinas Kesehatan PPKB H Tri Tunggal Eko Sapto menyampaikan adanya inovasi tersebut di harapkan bisa mengangkat Kebumen dalam pencegahan stunting. Kedepan produk inovasi itu tentunya bisa dikembangkan secara besar-besaran. Selain untuk kesehatan juga untuk mengangkat perekonomian masyarakat Kebumen.
Menurutnya diperlukan peran besar masyarakat dan juga stakeholder yang ada untuk menuntaskan Stunting di Kabupaten Kebumen. Menurutnya, angka stunting di Kebumen kini telah mengalami penurunan, dari tahun tahun sebelumnya.
Pihaknya juga berharap, inovasi tersebut bisa masuk ke Top 45 besar dan bisa memantik inovator lainnya untuk terus berinovasi. Pihaknya juga meminta dukungan dari masyarakat Kebumen dan juga pemangku kebijakan, untuk keberhasilan inovasi itu.
“Angka stunting ini memang mengalami penurunan yang cukup signifikan di bulan kemarin angkanya 12,4 persen dan sekarang sudah turun menjadi 11,9 persen,” tuturnya usai menilik Asman Toga Srikandi di Desa Wonosari Kebumen, Selasa (25/7).
Inovator Wiji Sri Kusumaningsih menyampaikan inovasi mie kriting berbahan dasar ganyong dan daun kelor, telah melakukan uji klinis sebelum di konsumsi oleh anak untuk penurunan angka stunting. Pihaknya juga berharap inovasi ini kedepannya bisa berkembang, bukan hanya untuk penurunan stunting, tapi juga bisa menjadi sumber penghasilan bagi warga masyarakat.
Rencananya, produk inovasi tersebut akan diproduksi masal, untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di Kabupaten Kebumen maupun di luar Kabupaten Kebumen. Distapang Kebumen juga telah memberi dukungan, untuk penyediaan bahan baku, seperti tepung ganyong dan daun kelor.
“Untuk sementara hanya melayani pre order saja, tapi pre-order kami telah meluas ada dalam kota, luar kota bahkan sampai luar Jawa, sehari bisa produksi 100 kemasan," jelasnya.
Sementara itu Kepala Desa Wonosari Kebumen Nur Aziz menyampaikan terima kasih terhadap pihak-pihak yang mendukung, inovasi produk mie kriting yang diproduksi oleh warga Wonosari.
Dikatakan, produk mie kriting itu merupakan hasil dari kebun Asuhan Mandiri Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (Asman Toga) dan yang berperan adalah dari para Kader PKK dan Kader Kesehatan Desa Wonosari. Mereka merawat, memanen, dan mengolah kebun tersebut.
“Kami punya rumah produksinya, yang dikelola oleh kader Kesehatan dan kader PKK, yang terlibat sekitar 65 kader yang terlibat, mulai dari merawat, memanen, hingga produksi menjadi produk jadi,” ucapnya. (mam)