JAKARTA(kebumenekspres.com)- Ribuan Guru Madrasah yang tergabung dalam Forum Guru Sertifikasi Non Inpassing (FGSNI) mengadukan nasibnya kepada Presiden RI. Ini dilaksanakan melalui Kepala Staf Presiden dan Kementerian Keuangan RI di Jakarta, baru-baru ini.
Para Guru Madrasah tersebut meminta hak untuk mendapatkan penghidupan yang layak. Ini dengan cara diterbitkannya SK Inpassing atau Penyetaraaan Golongan dan Jabatan oleh Pemerintah Kementerian Agama RI.
Acara aksi juga dihadiri oleh Pengurus dan Anggota di setiap masing-masing daerah dari Anggota FGSNI di Seluruh Indonesia. Ini mencapai ribuan peserta. Aksi dilakukan mulai dari Patung Kuda dan Kantor Kementerian Keuangan RI.
“Aksi ini bertujuan untuk meminta kepada Presiden Jokowi agar memperhatikan kesejahteraan Guru Madrasah Swasta. Ini dengan menerbitkan SK Inpassing di lingkungan Kementerian Agama,” tutur Ketua FGSNI Pusat Agus Mukhtar.
Pihaknya hadir langsung pada aksi tersebut. Ini didampingi Sekjen FGSNI Siti Munadhiroh dan Bandahara serta Tim IT dan Humas FGSNI Pusat. Dalam aksi di Kepresidenan, masa diterima oleh Deputi Pendidikan KSP Sasongko dan Tri Ari.
Dalam pernyataanya, Sasongko mengatakan permintaan Inpassing Guru swasta di Madrasah kini tengah dalam tahap proses di Kemenkeu. Presiden Jokowi sangat peduli dengan kesejahteraan Guru Madrasah dengan Program Inpassing.
Bukti kepeduliannya,Presiden melalui KSP Bidang Deputi Pendididkan mendorong realisasinya SK Inpassing pada 2023 di Kemenkeu RI.
Aksi Guru Madrasah berakhir pada pukul 13.00 WIB dan berpindah ke Kantor Kemenkeu RI. Dimana, program tersebut akan memantik semangat FGSNI Pusat untuk terus melakukan upaya serius dalam meraih hasil perjuangan, yakni dengan terbitnya SK Inpassing 2023.
Sebelumnya tepat di Hari Ulang Tahun Presiden Jokowi, FGSNI juga mengirim ribuan surat melalui pos. Dari Sabang sampai Merauke diperkirakan terdapat 25 ribu surat yang ditujukan ke Presiden Jokowi.
Dalam surat tersebut, para Anggota FGSNI menyampaikan keluh kesahnya kepada Presiden. Dimana para Guru Madrasah yang sudah sertifikasi, berharap ada penyetaraan dengan Guru PNS. “Mudah-mudahan usaha yang kami lakukan dapat membuah hasil. Sehingga para guru dapat sejahtera,” ucap Ketua FGSNI Pusat Agus Mukhtar. (mam)