UNGARAN - Keberhasilan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam mengelola dan mengembangkan desa wisata menarik perhatian para kepala daerah di Indonesia. Tak jarang kepala daerah yang datang ke Jateng untuk belajar mengelola dan mengembangkan desa wisata sebagai pengungkit ekonomi masyarakat yang mempunyai multiplier effect.
Kali ini, Wali Kota Pariaman, Sumatra Barat, Genius Umar, datang ke Jateng menemui Ganjar Pranowo untuk belajar pengelolaan dan pengembangan desa wisata, Jumat (14/7/2023). Bahkan, Genius mengajak seluruh camat, lurah dan OPD terkait di Pariaman untuk belajar langsung kepada Ganjar. Total rombongan Wali Kota Pariaman bejumlah 95 orang.
Oleh Ganjar Pranowo, Wali Kota Pariaman dan rombongan diajak langsung menengok salah satu desa wisata andalan di Jawa Tengah. Ganjar mengajak Genius ke Desa Wisata Lerep, Kabupaten Semarang.
Selain mendapat penjelasan langsung dari Ganjar, rombongan dari Pariaman juga bisa menikmati suguhan kuliner lokal. Di antaranya, sego tonjok, nasi iriban, bubur suweg, kopi klotok, es dawet, hingga sego iriban.
"Ini saya menerima kunjungan dari Pak Wali Kota Pariaman ada camat, kades untuk bicara soal desa wisata. Maka, saya ajak ke Desa Lerep ini."
"Desa Wisata Lerep sudah teruji mulai dari daerah yang sangat kering, bantuan keuangan yang dipakai membangun embung dan dimanfaatkan untuk pertanian tapi juga pariwisatanya booming, beberapa kali menjadi juara," ujar Ganjar Pranowo.
Dalam kesempatan itu, Ganjar menjelaskan kunci keberhasilannya dalam memgembangkan desa wisata di Jawa Tengah. Pertama, bagaimana desa punya potensi dan inisiatif untuk dikembangkan. Kedua, peran serta pemerintah kabupaten/kota dan provinsi dalam memberikan dukungan.
"Maka hadir juga Pak Bupati. Lalu provinsi perannya apa? Karena kawan-kawan kades di Jateng menjalin komunikasi dengan kami, maka (tindaklanjutnya) ada bantuan keuangan (Bankeu) ke desa," tuturnya.
Keseriusan mengelola dan mengembangkan desa wisata itu, ditunjukkan Ganjar dengan membuat Peraturan Daerah (Perda) No 2 tahun 2019 dan Peraturan Gubernur (Pergub) Jateng No 53 tahun 2019.
"Khusus buat desa wisata kita buatkan Perda dan Pergub, sehingga keuangannya bisa masuk dan berkembang dengan cepat. Dan pemerintah di atasnya, saya juga, bertugas harus mempromosikan," lanjutnya.
Ganjar menambahkan, hingga tahun 2023, Jateng memiliki 818 desa wisata yang telah berjalan. Jumlah tersebut meningkat sejak tahun 2018 sebanyak 229 desa, 2019 sebanyak 353 desa, 2020 sebanyak 633 desa, dan 2021 sebanyak 717 desa.
Ganjar telah menyalurkan bantuan kepada 631 desa wisata dalam kurun waktu 2020 hingga 2023. Bantuan keuangan untuk pengembangan itu nilainya mulai dari Rp100 juta hingga Rp1 miliar di tiap desa wisata.
Bantuan keuangan tersebut diberikan kepada tiga kategori desa wisata. Yakni desa wisata maju Rp1 miliar, desa wisata berkembang Rp500 juta dan desa wisata rintisan Rp100 juta.
"Untuk Lerep salah satu penerima bantuan Rp1 miliar," imbuhnya.
Sementara, Wali Kota Pariaman, Genius Umar menyampaikan bahwa keberhasilan Ganjar dalam mengelola dan mengembangkan desa wisata menjadi alasan pihaknya ingin belajar ke Jawa Tengah.
"Kami punya beberapa desa wisata, karena memang keberhasilan masih belum maksimum sehingga kami belajar di sini," paparnya.
Menurutnya, Calon Presiden dari PDI Perjuangan itu adalah sosok yang tepat untuk dijadikan mentor kemajuan desa wisata di daerahnya.
"Banyak yang ingin kami belajar. Yang mana sistem membangun desa wisata, membangun masyarakat komunitas desa wisata, bagaimana peran Pemprov, bagaimana peran Pemkab/Pemkot untuk mendukung desa wisata."
"Sehingga bagaimana desa wisata mendongkrak ekonomi masyarakat. Dan, banyak sekali yang kita peroleh dan insya Allah bisa kita terapkan di kota Pariaman," mantapnya.(rls)