KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Desa Singosari Kecamatan Ambal menggelar panen raya hasil dari pertanian organik. Petani di desa tersebut menggunakan pupuk organik sejak tahun 2017 lalu. Pupuk organik terbukti mampu meningkatkan hasil panen.
Panen raya sendiri digelar di area persawahan desa setempat. Ini dengan diihadiri oleh Forkopimcam Kecamatan Ambal, Distapang dan juga Pemerintah Desa setempat, Kamis (27/7/2023). Dimana para petani Desa Singosari telah membuat pupuk organik secara mandiri dengan bahan alami yang mudah ditemui di alam.
Kepala Desa Singosari Widodo menuturkan masyarakat Desa Singosari sebagian besar berprofesi sebagai petani. Dimana mereka sering menghadapi masalah ketika musim tanam tiba yakni terjadi kelangkaan pupuk kimia bersubsidi di pasaran. Pihak desa kemudian mengambil langkah, dengan cara memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik pada tahun 2017 dan mendatangkan ahli pertanian untuk pembuatan pupuk organik.
Setelah itu, kelompok tani menerapkan ilmu yang didapat, di lahan garapan pertanian. Hasilnya petani kini banyak yang beralih ke pupuk organik. Bahkan mereka kini bisa tersenyum lega, dengan meningkatnya hasil panen tahun ini.
“Hari ini kita menggelar panen raya bersama inovasi-inovasi pupuk dari para petani. Hasilnya cukup memuaskan, bisa menghasilkan 8 ton per hektare. Kita mulai dari tahun 2017 kita sudah mulai pelatihan-pelatihan kelompok tani masyarakat,” katanya.
Menurutnya, dengan menggunakan pupuk organik bisa menekan biaya produksi gabah petani, dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia. Selain itu beras yang dihasilkan juga lebih sehat, dan tidak cepat basi.
Kedepan model pertanian organik ini, diharapkan bisa untuk meningkatkan kemandirian pangan masyarakat. Pihak desa juga memberikan bantuan bibit padi untuk penyeragaman agar tidak mudah terserang hama.
Selain itu, diharapkan pertanian di desa ini bisa mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten maupun provinsi, utamanya untuk pembangunan insfrastruktur pertanian, agar petani lebih mudah dalam penggarapan lahan.
“Harapan di Singosari itu mungkin insfrastruktur. Kemudian jalan usaha tani insfrastruktur pertanian yang mungkin masih sangat perlu,” jelasnya.
Sementara itu Muhrodin petani desa setempat mengaku bersyukur hasil panennya meningkat, dengan penggunaan pupuk organik di sawah yang digarap nya. Ia juga berterimakasih kepada Pemerintah Desa Singosari, yang telah memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik.
Menurutnya, pembuatan pupuk organik sangatlah mudah, seperti untuk pupuk isian agar padi tidak gabug maupun booster untuk pertumbuhan tanaman. Dimana salah satu yang digunakan adalah susu murni dan juga gula Jawa dan telur yang dicampur jadi satu untuk difermentasi.
Fermentasi ini memakan waktu sekitar 7 hari, dan kemudian bisa langsung digunakan di tanaman padi yang ditanam. Pupuk ini tentunya lebih mudah dibuat, karena bahan dasarnya bisa berasal dari alam. (mam)