KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kemarau panjang tengah mendera Kabupaten Kebumen. Dampaknya pun sudah terasa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen melaporkan, berdasarkan data tahun 209, ada 90 desa dan 18 kecamatan yang menjadi langganan kekeringan.
"Berdasarkan data 2019, lokasi kekeringan parah ada di 90 desa dan 18 kecamatan, kebutuhan airnya sebanyak 2.745 tangki," ujar Haryono pada penyerahan bantuan air bersih secara simbolis di Kantor Kecamatan Karanggayam, Selasa (22/8/2023)
Saat itu, Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui BPBD bersama PMI memberikan bantuan air bersih untuk masyarakat yang mengalami kekeringan atau kesulitan air saat kemarau panjang. Bupati Kebumen Arif Sugiyanto hadir langsung pada kesempatan itu
Haryono menyampaikan, hingga saat ini stok bantuan air bersih Pemkab belum mencukupi untuk memasok air bersih di daerah-daerah yang mengalami kekeringan di Kebumen. "Kalau kita melihat skenario itu, saat ini kita baru mencukupi 30 persen," ujarnya
Untuk itu, pihaknya meminta kepada semua pihak untuk ikut bahu-membahu membantu dalam penanganan kekeringan ini. Ia menyebut bantuan air hanya untuk makan dan minum. tidak boleh untuk MCK atau mandi, cuci kakus, atau buang air besar dan kecil. "Air bersih ini hanya boleh digunakan untuk kebutuhan memasak dan minum, satu KK mendapat jatah 7 liter air," tandasnya.
Selain itu, Ketua PMI Kebumen, Sabar Irianto mengatakan, PMI Kebumen siap memberikan bantuan air bersih secara unlimited bagi warga masyarakat yang membutuhkan. Hal itu dianggarkan dari hasil bulan dana PMI Kebumen.
"Kemarin kita sudah distribusikan bantuan untuk Pondok Pesantren, jadi bantuan dari kita untuk keperluan selain minim bisa, untuk kapasitasnya karena kita bukan anggaran pemerintah bisa dikatakan tak terbatas," katanya.
Sementara itu, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengatakan, bantuan air dikhususkan di wilayah-wilayah pegunungan yang memang sulit mendapat air karena mata air mengering.
"Bantuan air bersih ini kita berikan tentunya di wilayah yang kekurangan air, khususnya di pegunungan, karena diprediksi kemarau ini bisa sampai bulan Oktober berdasarkan informasi atau data dari BMKG," ujar Bupati.
Masyarakat yang kekurangan air, tutur Bupati, bisa melapor ke BPBD atau PMI untuk bisa diberikan bantuan. Air bersih ini diambil dari PDAM yang sudah jelas kualitasnya, bebas bakteri, bersih, segar dan menyehatkan. "Air ini dari PDAM dan PDAB, kemudian ada juga bantuan dari PMI, yang diambil dari bulan dana PMI, inilah fungsinya bulan dana PMI yang terus digunakan untuk kemanusiaan," terangnya. (fur)