KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kebumen menggelar acara Focus Group Discussion (FGD) untuk menyusun Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kebumen tahun 2025-2045. Acara ini dihadiri perwakilan OPD, akademisi, NGO/LSM, dan media di Aula Pertemuan SMP N 3 Kebumen, Kamis (24/8/2023).
Kepala Bappeda Kebumen Edi Rianto mengatakan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kebumen saat ini dijalankan akan berakhir di tahun 2025 sesuai dengan Perda Nomor 1 Tahun 2010 tentang RPJPD Kabupaten Kebumen 2005-2025, dengan sasaran pokok Pembangunan Daerah jangka panjang selama 20 tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPN dan RTRW. Maka dari itu rancangan yang baru sudah harus dipersiapkan sejak saat ini.
“Berkaca dari pengalaman dulu terjadi masa transisi. Untuk menghindari transisi rancangan ini harus segera disusun RPJPD. Apalagi 2024 adalah tahun politik yang mana bakal calon bupati harus sudah memiliki gambaran terkait dengan rencana pembangunan di Kebumen akan seperti apa,” ujar Edi Riyanto didampingi Sekertarisnya Bahrun Munawir.
Focus Group Discussion (FGD) kali ini mengambil tema Kualitas Sumber Daya Manusia. Sebelumnya juga telah dilakukan survei untuk menentukan tema yang menjadi prioritas bagi masyarakat Kebumen.
“Ada 6 tema yang menjadi agenda FGD yaitu Kualitas SDM, Tata Kelola Pemerintahan, Daya Saing Daerah, Ekonomi Inklusif, Budaya dan Ekologi, serta Infrastruktur Berkelanjutan,” katanya.
Edi menjelaskan, dari data BPS Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Kebumen untuk periode 2011-2022 belum dapat melampaui IPM Jawa Tengah maupun secara nasional. Adapun komponen pembentuk IPM yaitu usia harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, pengeluaran per kapita/tahun.
"Terdapat 3 aspek esensial pembangunan manusia yaitu aspek umur panjang dan hidup sehat, aspek pengetahuan, dan aspek standar hidup layak. Mengenai aspek umur panjang dan hidup sehat, erat kaitannya dengan kasus stunting. Penanganan stunting di Kebumen masuk 10 besar terbaik di Indonesia yaitu peringkat 6,” jelasnya.
Sementara untuk dari aspek pendidikan, terdapat komponen harapan lama sekolah (HLS) yang mana untuk Kabupaten Kebumen tahun 2022 adalah 13,36 tahun. Dengan arti lama pendidikan yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak di Kebumen adalah 13,36 tahun atau setara pendidikan D2.
"Sementara untuk aspek standar hidup layak, berdasarkan rasio ketergantungan penduduk di Kabupaten Kebumen sebesar 45,37%. Yang artinya setiap 100 orang usia produktif menanggung 45-46 orang usia tidak produktif," ujarnya.
Lanjut Edi, RPJPD merupakan penjabaran dari visi, misi, arah kebijakan dan beberapa tahapan sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Bappeda berupa Evaluasi hasil pelaksanaan RPJPD 2005-2025. Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan RPJPD lalu, menunjukan bahwa rata-rata capaian kinerja pelaksanaan RPJPD Kabupaten Kebumen sebesar 85,51 persen, termasuk dalam predikat kinerja tinggi.
"Kondisi ini merupakan rata-rata capaian kinerja berdasarkan Evaluasi Pencapaian RPJMD Kabupaten Kebumen per periodesasi," katanya (fur)