• Berita Terkini

    Selasa, 01 Agustus 2023

    Endus Praktek Sertifikat Pelatihan Palsu Nakes, DPD PPNI Kebumen Bakal Tempuh Upaya Hukum


    KEBUMEN(kebumenekspres.com) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD)  Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengaku akan  mengambil langkah hukum terkait adanya dugaan jual beli sertifikat palsu pelatihan bagi tenaga kesehatan (nakes).


    Hal itu disampaikan Dewan Pertimbangan PPNI Kebumen Tri Tunggal Eko Sapto usai menutup pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) yang digelar di Candisari Hotel Karanganyar, Minggu (29/7/2023). Sebanyak 48 peserta mengikuti kegiatan yang digelar DPD PPNI Kebumen bekerja sama dengan Lembaga Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, Smart Emergency PT SMS Indonesia tersebut.


    Tri Tunggal menjelaskan pihaknya sebagai Dewan Pertimbangan PPNI Kebumen saat ini telah mengendus dugaan jual beli sertifikat pelatihan BTCLS. Sertifikat itu yangbakan digunakan sebagai perpanjangan Surat Tanda Registrasi (STR).

    Ia juga mengatakan adanya sertifikat pelatihan BTCLS tersebut juga bertujuan berbagai persyaratan peningkatan kompetensi untuk pesyaratan seperti syarat sebagai tenaga kesehatan haji, SIPP, dan juga untuk institusi.


    “Kemarin kita dapat laporan ada dugaan jual beli sertifikat BTCLS palsu, kita sedang selidiki dan akan segera kita laporkan ke Polisi, informasinya nomilanya besar satu lembar sertifkat informasinya dijual kisaran Rp 1,9 juta,” katanya. 


    Tak hanya itu, Tri Tunggal menegaskan para anggota PPNI Kebumen diminta untuk bekerja secara profesional dan jujur, dengan tidak membeli persyaratan secara instan, jika dalam melengkapi persyaratan saja sudah dengan cara kurang jujur maka akan berpengaruh dalam pekerjaan, jadi kita tekankan keras kepada anggota PPNI Kebumen jangan pernah membeli sertifikat palsu,” katanya 



    Sementara itu, pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS)  digelar selama lima hari secara daring dan tatap muka 26-30 Juli 2023 di Ruang Jatijajar Candisari Karanganyar.

    Ketua PPNI Kebumen, Oyi Widodo, mengatakan ada sebanyak 48 peserta perawat yang tergabung dalam PPNI Kebumen mengikuti pelatihan BTCLS. Kegiatan ini digelar berkat kerja sama DPD PPNI Kebumen dengan Lembaga Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, Smart Emergency  PT SMS Indonesia.

    “Pelatihan BTCLS adalah salah satu syarat kemampuan yang harus dimiliki perawat dalam menangani pasien. Terutama tindakan memberikan pertolongan pertama pada gawat darurat,” katanya. Dalam pelatihan ini mengundang beberapa intruktur kesehatan dari berbagai kota, mulai dari Semarang, Solo, hingga Jakarta. Pelatihan ini digelar selama lima hari diantaranya tiga hari secara daring dan dua hari uji praktek langsung.(fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top