• Berita Terkini

    Rabu, 02 Agustus 2023

    Festival Kalisat Wadaslintang Berlangsung Meriah


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Ribuan orang menikmati Festival Kalisat yang berlangsung di Sungai Bedegolan, Desa Sendangdalem, Kecamatan Padureso, Kebumen Selasa (1/8). Dalam kesempatan itu, peserta berlomba menangkap ikan setelah sebelumnya penyelenggara menutup pintu air turbin PLTA Bendungan Wadaslintang. Event tahunan setiap 1 Agustus itupun berlangsung meriha.



    Ta hanya warga lokal, peserta datang dari luar daerah. Mereka pun beramai-ramai turun ke sungai menangkap ikan dengan menggunakan alat jaring, tembak ikan tradisional hingga menggunakan senapan angin yang dimodifikasi peluru tersambung dengan senar pancing untuk menarik hasil tangkapan.


    Seperti Saun (50) warga Kelurahan Mlipak Kabupaten Wonosobo bersama beberapa rekannya jauh-jauh hadir untuk ikut menangkap ikan dalam Festival Kalisat ini. Dengan menggunakan kacamata selam dan bermodalkan alat tembak pentil dan ruji bekas, ia menyelam mencari ikan saat air sungai mulai surut. Banyak ikan yang didapat mulai dari jenis ikan wader, melem, mujair dan ikan sungai lainnya.

    "Untuk hiburan aja mas, dari rumah pagi memang menyempatkan kesini untuk ikut festival ini," kata Saun kepada awak media sembari melanjutkan menyelam.


    Berbeda dengan tahun sebelumnya festival kali ini dikemas dengan adanya stand pameran dari para pedagang kaki lima dan UMKM. Kemudian diramaikan dengan adanya konser musik lokal. Suasana pun menjadi sangat meriah.


    Bupati Kebumen Arif Sugiyanto yang membuka kegiatan kemarin, menyambut baik Festival Kalisat ini. kegiatan ini digagas oleh Pemerintah Desa Sendang Dalem dan Kecamatan Padureso bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten melalui anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Kegiatan tersebut mampu menjadi destinasi wisata desa yang tak kalah menarik.

    "Festival ini mampu menjadi destinasi wisata desa yang menarik, meskipun berlangsung satu tahun sekali. Namun dengan adanya kalisat ini, banyak orang yang ingin merasakan "sensasi" menangkap ikan di aliran sungai" ujarnya

    Menurutnya, festival ini merupakan kearifan lokal yang harus dijaga, dan perlu dikembangkan dan dipadukan dengan acara-acara yang menarik, sehingga tetap meriah. Terlebih di bulan Agustus. Misalnya ditambah dengan berbagai macam lomba-lomba peringatan HUT Kemerdekaan RI.

    "Kita lihat tadi antusias masyarakat sangat tinggi, kegiatan seperti ini mampu menumbuhkan perekonomian warga, sehingga ke depan tetap perlu ada inovasi-inovasi baru agar kegiatan ini tambah ramai," ujarnya.

    Di saat yang bersamaan, di Desa Jembangan, Kecamatan Poncowarno, warga di sana juga mengadakan Festival Gogoh, yang masih memanfaatkan penutupan aliran Sungai di Waduk Wadaslintang, dan Bendungan Pejengkolan.

    Di sana, juga tidak kalah ramai, ribuan orang dari anak-anak, remaja, dewasa sampai orang tua turun ke sungai untuk menangkap ikan dari saluran irigasi waduk. Dengan memanfaatkan alat tangkap ikan sederhana mereka berlomba-lomba menangkap ikan.

    Bupati yang didampingi Ketua TP PKK Iin Windarti turut hadir di sana untuk membuka acara. Kehadiran Bupati disambut hangat dan meriah oleh warga, dan turut menyaksikan langsung keseruan warga dalam menangkap ikan. "Ini sudah mencari ciri khas dari warga di Sendangdalem, dan Jembangan karenanya harus dipertahankan, dan pemerintah daerah pastinya akan mendukung ide kreatif untuk kemajuan desa dan masyarakatnya," ucapnya. (fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top