• Berita Terkini

    Jumat, 04 Agustus 2023

    Guru Bakal Serahkan Kasus Kenakalan Pelajar ke Polisi


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kasus kenakalan remaja kini tengah menjadi perhatian besar. Terlebih, kasus kenakalan remaja di Kabupaten Kebumen pun cukup memprihatinkan


    Data dari Polres Kebumen, banyak dari pemuda yang masih berstatus pelajar akhirnya harus menjalani proses hukum karena kenakalan remaja. Menurut AKBP Burhanuddin, di tahun 2023 Polres Kebumen menangani 5 kasus tawuran di Kebumen dengan total korban 10 pemuda.


    Imbasnya banyak pelajar dikeluarkan dari sekolah, bahkan ada beberapa dari mereka tidak diterima oleh sekolah manapun akibat kenakalan remaja yang dilakukan.  Ini juga menjadi perhatian khusus Polres Kebumen agar persoalan kenakalan remaja tidak berkelanjutan. 


    "Banyak kasus tawuran yang kami tangani, terutama para pelajar setingkat SMK di Kebumen. Ini menjadi perhatian khusus kami semua," jelas Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin saat bertemu dengan para guru bimbingan konseling (BK) setingkat SMK di Kabupaten Kebumen, Rabu (2/8).  


    Kegiatan yang diinisiasi Polres Kebumen itu juga berkat kerjasama dengan Disdikpora Kebumen. Para guru BK ini diundang secara khusus oleh Kapolres


    Kapolres menyampaikan, fenomena kenakalan remaja bukan hanya dilakukan pelajar asal Kebumen saja. Namun, banyak juga pelajar dari luar ikut gabung dengan pelajar di Kebumen lalu melakukan aksi kenakalan. 


    Menurut Kadisdikpora Kebumen Yanie, masalah ini harus diselesaikan hingga pada pangkal persoalan. Sehingga harus ada formula yang tepat mengatasi persoalan itu. Menurut Yanie, guru BK setingkat SMK juga harus saling koordinasi dengan guru BK di tingkat SMP sebagai upaya dini.


    "Perlu koordinasi antara guru BK SMK dengan guru BK SMP agar informasi tidak terputus. Siswa SMP sebagai input dan SMK sebagai output. Bahkan suatu ketika saya pernah melihat ada game tawuran anak sekolah," jelas Yanie.  


    Selanjutnya, para guru BK di Kebumen sepakat akan melakukan koordinasi dengan Polres Kebumen kaitannya antisipasi kenakalan remaja.  Pihak sekolah juga akan menyerahkan sepenuhnya kasus kenakalan remaja jika kasus tersebut memenuhi unsur pidana sebagai efek jera bagi pelaku atau menjadi cermin bagi pelajar lainnya agar tidak meniru.


    Herlina salah satu guru BK yang hadir saat itu, ia pernah menjumpai sebuah postingan di Instagram di mana para pelajar membawa senjata tajam. Postingan itu ia lihat melalui live Instagram.  "Setiap malam IG itu siaran langsung melakukan live ada yang membawa parang. Sangat meresahkan, terutama sasarannya adalah anak-anak kelas X. Mereka direkrut untuk menjadi kelompoknya," ungkap Herlina. (win/cah)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top