• Berita Terkini

    Kamis, 17 Agustus 2023

    Ikasago dan Tradha Group Gelar Mantu Akbar, 20 Pasangan tak Mampu Dinikahkan Gratis


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Beragam kegiatan digelar warga untuk menyambut dan menyemarakaan HUT Kemerdekaan RI yang jatuh 17 Agustus. Namun, ada yang menarik melihat kegiatan yang digelar alumni  SMAN Gombong dan Tradha Group ini.


    Para alumni yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Alumni SMAN Gombong (IKASAGO) itu punya cara unik. Mereka menggelar  nikah masal bagi warga yang kurang mampu. Kegiatan dalam rangka memeringati  HUT SMAN1 Gombong yang ke-60 yang didukung Tradha Group itupun berlangsung semarak.


    Ratusan pasangan berebut mendaftar dalam "gawe mantu akbar" ala  Tradha Group tersebut. Namun, setelah diseleksi hanya ada 20 pasang yang memenuhi syarat. Selanjutnya, 20 pasangan ini mengikat janji suci pernikahan di Masjid Annuur, Jl Kartini Gombong dan di KUA Gombong, Senin-Selasa (15-16/8/2023)

    Tak hanya memfasilitasi akad nikah,  IKASAGO dan Tradha Group juga menggelar resepsi pernikahan, Rabu (16/8). Resepsi dilakukan bertepatan dengan ulang tahun SMAN1 Gombong.  Wajah-wajah bahagia pun terpancar dari para pengantin baru tersebut


    Terlebih saat CEO Tradha Group dr Faiz Alauddien Reza Mardhika dan Kepala KUA Kecamtan Gombong Bambang Budi Santoso SHI yang menyerahkan surat nikah kepada perwakilan pasangan pengantin.


    Ketua IKASAGO, Ir H Mohammad Yahya Fuad, menyampaikan ada sejumlah kegiatan dalam rangka memeringati HUT SMAN1 Gombong ke-50. Selain nikah massal gratis,  IKASAGO juga menggelar alumni mengajar. "Ada kegiatan alumni mengajar yang menghadirkan Kepala Basarnas RI, Marsdya Kusworo, yang juga alumni SMAN1 Gombong angkatan 1985," ujar Yahya yang Mantan Bupati Kebumen itu


    Terkait pernikahan massal, Yahya Fuad menyampaikan pernikahan adalah ibadah yang terpanjang. "Kalau sholat paling 5 menit, puasa 14 jam, haji 40 hari, tapi kalau pernikahan adalah ibadah seumur hidup. Karena itu, gunakanlah pernikahan ini sebagai ladang pahala. Pernikahan juga merubah yang tadinya haram menjadi halal, dan yang tadinya haram menjadi bernilai pahala," ujar Yahya yang juga tokoh Muhammadiyah itu


    Di tempat yang sama, CEO Tradha Group, dr Reza Alaudien Reza Mardhika menyampaikan Tradha Group bersedia menjadi sponsor tunggal acara nikah masal, karena acara tersebut sangat membantu bagi pasangan yang kurang mampu. 

    CEO Tradha Group dr Reza Mardhika

    Oleh karena itu, pria yang akrab disapa dokter Reza itu merasa perlu "memuliakan" para pasangan tersebut. "Di tempat lain, nikah masal yang penting adalah akad nikah dan mendapatkan buku nikah dari KUA. Untuk kali ini, kami juga membuatkan resepsi layaknya pernikahan biasa di gedung Al Mabrur, lengkap dengan makanan buffet, dekorasi dan hiburan, agar pasangan pengantin lebih bahagia," ujarnya sembari tersenyum


    "Mereka yang semula merupakan pasangan yang belum sah, menjadi halal. Dan yang semula baru nikah siri, menjadi sah secara hukum negara dan tercatat di KUA," imbuh pria yang juga Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Kebumen itu


    Di bagian lain, sesepuh  Alumni SMAN Gombong, Bambang Priyambodo mengaku sangat mengapresiasi kegiatan kemarin. "Adanya nikah siri, kumpul serumah tanpa ikatan perkawinan menjadi persoalan sosial kita."

    "Bukan sekadar faktor ekonomi, tetapi juga administrasi, ketidaktahuan atas prosedur sehingga muncul fenomena tersebut," ujar Bambang Priyambodo.

    Menurut mantan Camat Ayah tersebut menambahkan bahwa persoalan sosial itu menjadi tugas pemerintah untuk menyelesaikannya. "Persoalan sosial bukan hanya narkoba, perjudian. Tetapi fenomena kumpul serumah tanpa menikah juga menjadi persoalan sosial yang harus diperhatikan," ujar Bambang Priyambodo, alumni SMAN Gombong 1980 tersebut



    Salah satu pasangan pengantin Ponimin (67) Tursinah (55) asal Desa Wonosigro pasangan duda dan janda ini mengaku bahagia karena bisa menikah di gedung layaknya pengantin muda.Pasangan kakek nenek ini setahun lalu telah menikah secara agama namun tidak dicatatkan ke KUA.


    Mereka pun antusias mendaftar saat mengetahui informasi ada program nikah massal yang diadakan alumni SMAN 1 Gombong dan Tradha Group. "Alhamdulillah, meski bukan pasangan muda, pernikahan kami tidak hanya sah secara agama tetapi juga diakui oleh negara." "Lebih bahagia, pernikahan dirayakan dengan pesta resepsi," ujar Ponimin didampingi Tursinah


    Selain nikah massal, ada banyak kegiatan digelar kemarin. Pihak penyelenggara juga menggelar senam masal dan jalan sehat serta reuni akbar. Tampak Ketua Ikasago Ir H Mohammad Yahya Fuad SE, sesepuh Ikasago Bambang Priyambodo, Kepala SMAN 1 Gombong Drs Eko Mujiono MM.(cah)



    Berita Terbaru :


    Scroll to Top