KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Menyambut tahun politik 2024, Partai Buruh gelar Konsolidasi Relawan dan Koordinator Desa se-Kabupaten Kebumen. Kegiatan yang dilaksanakan baru-baru ini itu, digelar di Aula Waduk Sempor.
Sebagai partai baru, Partai Buruh di Kabupaten Kebumen sudah terbentuk dari Struktur Exsekutif Commite (EXCO) di tingkat kecamatan dan ditingkat desa. Ini dengan menggalang kekuatan dari berbagai elemen masyarakat. Bahkan, Kebumen salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, yang sudah tersusun struktural kepengurusan Partai Buruh.
Ketua Komite Eksekutif (EXCO) Partai Buruh Kabupaten Kebumen Adi Prasetiyo menyampaikan kali ini dilaksanakan Konsolidasi Relawan dan Kordes serta penguatan para caleg. Para Caleg Partai Buruh mayoritas dari Anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).
“Target kami yakni ditiap Daerah Pemilihan (Dapil) mendapatkan kursi. Tentu ini tidak mudah, maka setelah konsolidasi ini akan kita tingkatkan dengan mapping dan strategi-strategi pemenangan," terang Adi kepada Awak Media.
Dengan strategi pemenangan dan melalui jaringan Anggota FSPMI serta Serikat Buruh yang ada di Kebumen, Partai Buruh yakin bisa memberikan yang terbaik dan mampu memiliki perwakilannya di Kabupaten Kebumen.
Sementara itu, Ketua Mahkamah Partai Buruh Riden Hatam Aziz menyampaikan di depan kader, Partai Buruh hadir ingin mengembalikan kepada cita-cita mulia pendiri bangsa. Yaitu ingin mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan Pembukaan UUD 1945.
“Kami dari Partai Buruh menginginkan rakyat mampu berdiri di kaki sendiri agar kehidupannya kecukupan, sejahtera, adil dan makmur,” papar Riden.
Dengan semangat Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), menyayangkan pemerintah sekarang. Dimana dalam membuat peraturan serta kebijakannya tidak mengutamakan dan tidak pro kepada rakyat.
“Nah, Partai Buruh hadir dalam rangka itu. Kami ingin mengembalikan Pasal 33 UUD 45, bahwa kekayaan alam dikuasai oleh negara (pemerintah) diperuntukan seluas-luasnya, sebanyak-banyak untuk rakyat,” ungkapnya.
Lebih lanjut Riden menjelaskan, kini banyak anggota DPR dan bupati yang tersangkut kasus korupsi dan ditangkap KPK. Menurutnya karena aturan serta kebijakan yang dibuat tidak pro kepada rakyat.
Saat disinggung kepada siapa Partai Buruh akan menjatuhkan pilihan Calon Presiden, Presiden FSPMI itu, dengan tegas memastikan Capres yang akan didukung adalah Capres yang bersedia mencabut Undang-undang Nomor 6 tahun 2023 tentang Omnibus Low Cipta Kerja.
“Namun, kami akan menyatakan diri nanti setelah Konvensi dan Presidium para pendiri atau inisiator partai. Kriterianya jelas, karena kami adalah antitesis dari diciptakannya Undang-undang Cipta Kerja maka kami akan mencari capres yang punya komitmen mencabut Omnibus Low Cipta Kerja,” tegasnya.
Menurutnya, mekanisme Pemilihan Capres di Partai Buruh harus melalui Rakernas, Konvensi Capres dan Rapat Presidium. Pada Rakernas Partai Buruh yang sudah digelar pada Februari lalu, telah muncul ke tiga nama Calon Presiden yakni Prabowo Subiakto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
“Bahkan ada capres independen dari Partai Buruh sendiri yaitu Presiden Partai Buruh Said Iqbal, Najwa Shihab dan Mahfud MD juga muncul,” ucapnya. (mam)