(kebumenekspres.com) Kebumen – Tinggal cukup jauh dari pusat kota, tidak membuat Pramesti (39) warga Desa Rowosari Kecamatan Bonorowo Kabupaten Kebumen ini khawatir terkait akses pelayanan kesehatan. Pasalnya saat ini di daerah tempat tinggalnya telah tersedia Puskesmas Bonorowo. Apabila sewaktu-waktu ia membutuhkan pelayanan kesehatan, ia dengan mudah mendatangi Puskesmas Bonorowo untuk mendapatkan pengobatan.
Menurut Esti sapaan akrabnya, meskipun termasuk puskesmas yang tergolong baru, Puskesmas Bonorowo ini mampu untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat Bonorowo. Esti pun patut bersyukur lantaran kini ia dan keluarganya ketika membutuhkan pelayanan kesehatan, tidak perlu lagi jauh ke kota yang berjarak sekitar 20 kilometer dari rumahnya.
“Masyarakat di Bonorowo kini semakin mudah, kalau mau berobat tidak perlu lagi jauh-jauh ke Prembun. Mungkin kalau dulu ya harus naik ojek karena belum ada angkutan umum ke Prembun ataupun ke kebumen,” ujarnya.
Meskipun demikian, ibu rumah tangga ini menyebut, meski jarak sempat menjadi kendala, namun untuk biaya pengobatan sama sekali tidak pernah menjadi persoalan bagi Esti. Hal itu lantaran ia dan keluarganya telah terdaftar sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Ia mengaku dirinya dan keluarganya telah berulang kali memanfaatkan JKN untuk mengakses pelayanan kesehatan.
“Sudah lupa berapa kali karena sudah saking seringnya pakai JKN untuk berobat. Yang pasti sekarang kalau mau berobat pasti pakai JKN,” kata Esti.
Ia juga mengaku sebelum terdaftar JKN, ia dan keluarganya enggan berobat ke puskemas atau bahkan ke rumah sakit. Hal itu terjadi lantaran ia mengkhawatirkan biaya pelayanan kesehatan yang menurutnya ia tidak akan mampu untuk membayarnya.
“Dulu kalau sakit ya diobati saja di rumah, minum jamu-jamuan atau ramuan apa yang ada sampai sehat lagi. Kalau sekarang bisa langsung periksa dan berobat karena pakai JKN, semua biaya berobat gratis,” jelas Esti.
Esti menambahkan setiap ia mengakses pelayanan kesehatan baik di puskesmas maupun di rumah sakit, ia mengaku kerap merasa puas. Menurut Esti, seluruh petugas mulai dari layanan administrasi sampai petugas di bagian pengambilan obat, sangat ramah dan baik. Tidak ada kesan diskrimanasi ketika ia berobat menggunakan JKN. Ia pun tidak mampu membedakan pasien umum dan pasien JKN ketika berobat di Puskesmas.
“Kalau datang ke puskesmas, loketnya sudah dibarengin. Kalau dulu masih dipisahkan jadi terkesan ada pembedaan, walaupun pelayanan secara keseluruhannya tetap baik juga,” cerita Esti.
Berbekal pengalaman baiknya, ia pun merekomendasikan Program JKN kepada saudara, tetangga dan kenalannya. Ia juga sering mengingatkan pentingnya memiliki jaminan kesehatan, karena siapapun tidak bisa memprediksi kapan ia akan membutuhkan bantuan biaya pelayanan kesehatan. Saat ditemui di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Kebumen pada Selasa (12/09), ia sedang mendampingi tetangganya untuk daftar menjadi Peserta JKN mandiri.
“Barusan nemenin tetangga daftar JKN. Memang saat ini belum ada yang sakit, tapi saya yakin suatu saat nanti akan sangat bermanfaat sewaktu dibutuhkan. Kita tidak akan tahu kapan kita sakit,” kata Esti.
Setali tiga uang dengan pelayanan di fasilitas kesehatan, pelayanan di Kantor BPJS Kesehatan juga patut diapresiasi. Mulai dari pelayanan satpam sampai petugas frontline, memberikan pelayanan dengan sangat baik. Ia juga turut menyoroti kondisi ruang tunggu yang menurutnya sangat nyaman.
“Mulai dari saya masuk, bapak satpam sudah menanyakan keperluannya dan membantu pengambilan nomor antrian. Petugas yang melayani pendaftaran juga menjelaskan dengan sangat detail dan mudah dimengerti,” kata Esti. (fur)