• Berita Terkini

    Jumat, 08 September 2023

    HSN Jelang Pemilu, Santri Serukan Kerukunan


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Menjelang Hari Santri Nasional (HSN) yang diperingati setiap 22 Oktober dan Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang, Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Kebumen Gus Fachrudin Ahmad Nawawi berharap para santri senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan.


    Pasalnya HSN kali ini berbeda dengan biasanya. Dimana HSN kali ini menjelang pelaksanaan Pemilu 2024. Momentum pemilu merupakan hajat besar bagi Bangsa Indonesia. Namun demikian pemilu juga dapat menimbulkan gesekan akibat perbedaan pilihan.


    Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Kebumen Gus Fachrudin Ahmad Nawawi menyampaian Hari Santri adalah hari untuk memperingati peran besar kaum Kyai dan Santri. Ini dalam berjuang melawan penjajah. Kala itu dengan resolusi jihad Mbah KH Hasyim pada 22 Oktober. Tanggal tersebut kemudian diabadikan sebagai Hari Santri Nasional ditetapkan pada tanggal 22 Oktober.


    “Hari santri adalah hari untuk memperingati perjuangan Kyai dan Santri. Untuk itu sudah selayaknya semangat dan nilai-nilai perjuangan kembali diasah pada peringatan HSN ini,” tuturnya, Jumat (8/9).

    Kyai dan Santri mempunyai peranan penting dalam merebut kemerdekaan dan pembangunan bangsa. Dalam hal ini peran aktif Kyai dan Santri dalam pembangun Sumber Daya Manusia (SDM) di negera ini sangatlah nyata.


    “Refleksi dan ingat kembali pada sejarah sangat penting. Ingatan sejarah akan memberikan bekal bagi para santri pada zaman modern untuk selalu berbenah, memperbaiki kualitas diri demi kemajuan bangsa Indonesia ke depan,” paparnya yang merupakan Pengasuh Ponpes Al Hasani itu.

    Terkait dengan tahun politik, Gus Fachru sapaan akrabnya menegaskan, agar santri selalu menjaga kerukunan, keutuhan, persatuan dan kesatuan. Jangan sampai momentum politik membuat para santri berpecah belah.


    “Pemilu hanya momentum politik lima tahunan. Namun persatuan dan keutuhan santri saklawase. Jangan sampai kepentingan saklawase rusak gegara momentum lima tahunan,” tegasnya, yang juga merupakan Ketua FSI Kebumen.


    Pihaknya menambahkan mengunakan hak pilih pada pemilu adalah hak setiap warga negara Indonesia yang telah memiliki hak pilih. Sedangkan perbedaan piliihan merupakan bagian dari dinamika politik itu sendiri. Dimana Negara Indonesia menganut asas demokrasi. 

    “Sekali lagi aktif santri dalam Pembangunan SDM serta menjaga kesatuan dan persatuan harus senantiasa terjaga,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top