• Berita Terkini

    Senin, 25 September 2023

    Kembangkan Inovasi Wisata Desa, Tim PKM UPB Gandeng Brujul Adventure Park


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Brujul Adventure Park (BAP) Desa Peniron Kecamatan Pejagoan tergolong baru di Kebumen.  Namun sejak dibuka tahun 2017 sebagai desa wisata rintisan, BAP kini berkembang pesat. 


    Tak hanya itu, warga setempat kini mengembangkan BAP. Hingga kemudian muncul obyek wisata lainnya seperti watu tumpeng, embung, balon terbang, bumi perkemahan, flying bike, hamuk dan ayunan, tempat kuliner, taman banyu langit, dan obyek lainya. Ya, Desa Peniron kini masuk kategori desa wisata maju.


    Namun, sama seperti daerah lain, adanya pandemi covid 19 juga berdampak. Ketua Pokdarwis Elang Jawa, Taufik Hidayat mengatakan sebelum ada pandemi pengunjung di Brujul Peniron dapat mencapai 80ribu per tahun, namun, tiba-tiba di awal tahun 2020 mengalami penurunan


    “Adanya Pandemi kemarin sangat berdampak pada menurunya pengunjung, likuiditas, dan pendapatan masyarakat lokal. Oleh karena itu, ia berharap kondisi sektor pariwisata dapat segera pulih seperti semula, agar bisa lebih maju lagi," ujar Taufik, kemarin


    Ketua tim PKM dari Universitas Putra Bangsa (UPB) Kebumen, Akhmad Syarifudin SE menjelaskan bahwa untuk menumbuhkan kembali obyek wisata Brujul, dibutuhkan strategi agar desa wisata semakin berdaya dalam menghadapi berbagai tantangan situasi. Salah satu strateginya adalah dengan  inovasi pengembangan, karena desa wisata  itu termasuk sebagai Social Enthreprenuer (wirausaha sosial).


    “Strategi untuk perubahan wirausaha sosial salahsatunya dengan model pentha-helix. Yaitu proses Inovasi dengan mengkolaborasikan peran banyak pihak, yang meliputi: Acaademy, Business, Comunity, Goverment, dan Media (ABCGM). Sehingga dalam kegiatan ini, Tim PKM akan mengkolaborasikan pihak-pihak tersebut untuk mengembangkan inovasi pengetahuan yang memiliki potensi bertransformasi menjadi produk maupun jasa yang bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat," jelas Syarif saat kegiatan 


    Syarif menambahkan Kegiatan PKM ini dimulai pada bulan Juni-Desember 2023 dan didukung oleh program pemberdayaan berbasis masyarakat (PBM) dari kemendikbud. Tujuan dari kegiatan PKM di Brujul ini adalah inovasi pengembangan desa wisata dengan menciptakan wirausaha didesa wisata Peniron yang memiliki lokasi wisata sangat luas. Inovasi tersebut diharapkan dapat menjadi sumber pemasukan baru bagi desa wisata. 


    “Dalam kegiatan ini, Tim PKM bersama mitra memulai inovasi dengan mengembangkan taman ternak kelinci dan merpati untuk terus dikembangkan kerjasana dengan swasta. Selain itu juga mengembangkan taman agro kerjasama dengan kelompok tani rempah. Manaman buah-buahan dan tanaman rempah, serta penyemaian bibit tanaman diharpakna terus dikembangakan agar menjadi desa wisata mandiri”Tambahnya


    Sementara itu Dr. Harini Abrilia, S.E., M.Si yang merupakan anggota Tim PKM menyampaikan terkait dengan pengembangan Desa Wisata itu terdiri dari 4 kategori : Yang pertama adalah Desa Wisata Rintisan. Ini merupakan desa wisata yang masih baru memiliki potensi wisata. Sarana prasarana di desa wisata kategori ini rintisan masih sangat terbatas, sehingga belum maupun masih sedikit kunjungan dari wisatawan. 


    Kedua adalah Desa Wisata Berkembang. didesa wisata ini masyarakatnya sudah memiliki keasaran wisata. Sudah ada wisatawan yang berkunjung. Terdapat Sarana prasarana dan fasilitas pendukung yang mulai dikembangkan sehingga dapat membuka lapangan kekrja bagi masyarakat lokal. 


    Lebih lanjut yang ketiga adalah Desa Wisata Maju, pada kategori ini masyarakatnya  sudah memiliki kesadaran adanya potensi wisata di desanya. Sehingga sudah terbentuk kelompok sadar wisata (pokdarwis). Wisatawan yang berkunjung juga sudah banyak, dari luar daerah bahkan turis asing.  


    Kategori keempat adalah Desa Wisata Mandiri. Karakteristiknya sudah ada inovasi pengembangan potensi desa menjadi unit kewirausahaan mandiri. Sehingga, desa wisata mandiri mudah dikenal wisatawan dalam dan luar negeri. Melakukan konsep berkelanjutan (Sustainability) yang diakui dunia. Memiliki sarana dan prasarana sangat memadai. Selain itu sudah memiliki mitra kerja sehingga pengolahannya model kolaboratif model pentahelix. “Dalam kategori ini, desa wisata juga perlu pendampingan tenaga ahli agar perkembanganya lebih terarah," tutupnya.


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top