SUKOHARJO - Penjabat Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (P) Drs Nana Sudjana AS, MM, bersama Menteri Sekretaris Negara Pratikno mewakili Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan beras kepada masyarakat di Kabupaten Sukoharjo.
Bantuan beras tersebut diserahkan kepada masyarakat di Sentra Pengolahan Beras Bulog Sukoharjo, Rabu (20/9/2023). Bantuan itu sebagai langkah antisipasi kekhawatiran produksi beras menurun selama musim kemarau panjang.
"Presiden tadinya akan hadir untuk memberikan bantuan beras pemerintah kepada bapak-ibu sekalian. Tapi karena keberangkatan dari Jakarta ke Solo agak terlambat dan kesibukan yang padat, Presiden meminta kami bersama Mensesneg, Kepala Badan Pangan Nasional, dan Bulog ke Sukoharjo," kata Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana di lokasi.
Presiden Joko Widodo sebenarnya sudah mendarat di Solo bersama dengan Mensesneg Pratikno dan rombongan. Namun ada keterlambatan mulai keberangkatan dan kedatangan ke Solo. Dikarenakan waktu yang mepet dengan agenda berikutnya, Presiden berbagi tugas dengan Mensesneg. Presiden menghadiri acara di Stadion Manahan sedangkan Mensesneg didampingi Pj Gubernur Jawa Tengah mewakili penyaluran bantuan beras kepada masyarakat di Sukoharjo.
"Jadi mohon dimaklumi dan tidak mengurangi rasa kebersamaan di antara kita. Penting berasnya sudah dapat semua kan? Semoga bantuan ini bermanfaat bagi kita semua," kata Nana Sudjana.
Mensesneg Pratikno mengatakan bantuan beras dari Presiden tersebut merupakan bentuk perhatian Presiden Joko Widodo kepada rakyatnya. Terutama dalam kondisi seperti saat ini di mana musim kemarau panjang sedang melanda banyak negara di dunia. Presiden mengambil langkah antisipasi dengan menyediakan sekitar 640 ton beras. Ratusan ton beras itu diberikan kepada 21,3 juta keluarga penerima bantuan yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satunya yang dilakukan di Kabupaten Sukoharjo Rabu sore.
"Pemerintah menyadari, saat ini sedang kemarau panjang dan dikhawatirkan produksi beras menurun, Presiden memberi bantuan 640 ribu ton untuk diberikan kepada 21.300.000 keluarga penerima bantuan. Setiap bulan 10 kg dan akan diberikan selama tiga bulan. Tadi bantuan sudah diberikan secara simbolis," kata Pratikno.
Pratikno menambahkan selain memberikan bantuan 640 ton beras kepada 21,3 juta keluarga, pemerintah juga terus menggenjot distribusi beras CBP ke pasar-pasar. Baik pasar tradisional maupun pasar modern, termasuk pasar induk. Tujuannya adalah menjaga kestabilan harga beras di pasar. Produksi beras di wilayah dengan kondisi air yang cukup juga digenjot.
"Kita harus mengantisipasi ini. Kita yakin dengan menggenjot produksi di wilayah yang stok airnya mencukupi untuk terus memproduksi secara maksimal untuk meningkatkan produktivitas. Distribusi kepada masyarakat juga harus dijaga. Harga beras sekarang terus turun. Ini masalah supply demand ya. Kalau suplai banyak di pasaran harga akan turun," jelasnya.
Sebagai tambahan, penyaluran beras oleh Badan Pangan Nasional melalui melalui Bulog di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 33.997.540 kg untuk bulan September-November 2023. Jumlah tersebut dibagikan kepada 3.399.754 KK.
Penyaluran di Provinsi Jawa Tengah melalui Bulog Kanwil Jawa Tengah sebanyak 2.235.378 kg dan Bulog Kanwil D.I.Yogyakarta sebanyak 1.164.376 kg. Teknis penyalurannya, dilaksanakan melalui PT Jasa Prima Logistik. Khusus penyaluran kepada KPM Kabupaten Sukoharjo sebanyak 68.678 KK, sebanyak 686.780 kg, sudah tersalur 85%.(*/prv)