KEBUMEN-Mengambil lokasi titik kumpul di pelataran parkir Grand Kolopaking, Historical Study Trip kembali melaksanakan kegiatan study trip. Kali ini merupakan sesi Hari Merdeka dengan mengambil tema "Dari Monumen ke Monumen".
Kegiatan yang dilaksanakan beberapa waktu lalu itu, mengajak para peserta untuk mengunjungi dan memahami beberapa monumen terpilih di Kota Kebumen. Ini meliputi Monumen Renville, Monumen Purangga, Monumen Kanonade dan Monumen Kemit.
Pemandu wisata sejarah sekaligus Pendiri Historical Study Trip Teguh Hindarto dalam paparannya di setiap monumen yang dikunjungi menyampaikan monumen bukan hanya sebuah benda mati yang dibuat sebagai penanda peristiwa semata. Melainkan monumen juga menjadi teks yang menyimpan informasi historis mengenai sebuah peristiwa di kurun masa tertentu.
Melalui kegiatan tersebut peserta juga diedukasi untuk memahami tema-tema monumen perjuangan. Diantaranya Monumen Peringatan Agresi Militer 1 Belanda (1947) dan Agresi Militer Belanda 2 (1948). Diharapkan tumbuh kepedulian dari peserta dan publik di sekitar monumen untuk memahami makna dan turut melestariskan keberadaannya.
“Kegiatan yang dihadiri 37 peserta. Ini didukung oleh para sponsor yakni Toko Mitra Sehati, LPK Siapindo, Toko Makanan Saputra, Percetakan Devita, Ikatan Keluarga Alumni Universitas Terbuka (IKA-UT), YPK Penabur Kebumen, Grand Kolopaking Hotel, Dealer Muncul, Toko Roti Jempol,” tuturnya.
Kegiatan berakhir di Rumah Martha Tilaar dan ditutup dengan makan siang serta kuis untuk mendapatkan tiga buku yang ditulis oleh Teguh Hindarto.
Sebelumnya, pada kegiatan Study Trip sesi ke-10. Para peserta diajak menelusuri dari makam ke makam. Mulai dari makam Trah Kolopaking di Desa Kalijirek Kebumen hingga kompleks Bongpay Pejagoan dan Mulat Ningrum di Sokarini.
Historical Study Trips kali ini dilaksanakan dengan mengusung tema "Menyingkap Kabut Melacak Jejak Pendekar Tan Peng Nio". Adapun berlaku sebagai pemandu Historical Study Trips yakni Teguh Hindarto. Pihaknya yang konsen dengan sejarah menerangkan banyak hal kepada para peserta.
Teguh menjelaskan beberapa streesing point dari kegiatan tersebut yakni mengajak peserta memahami latar belakang historis kemunculan Tan Peng Nio dalam Historiografi Lokal Kebumen. Kedua, memberikan pemahaman kepada peserta mengenai Struktur Sosial penyangga kota salah satunya etnis Tionghoa selain etnis Eropa dan pribumi Jawa.(mam)