KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, memiliki gagasan pelayanan publik di Kebumen bisa serba digital. Masyarakat tidak lagi harus datang ke kantor, cukup klik dari rumah. Layanan akan lebih cepat, lebih dekat, lebih mudah dan gratis.
Bupati berharap, hal itu bakal terwujud pada tahun 2045 atau dua dasawarsa ke depan. "Sebelum membayangkan Kebumen di tahun 2045, saya coba flasback 20 tahun ke belakang, dimana masyarakat kita pada saat itu belum mengenal internet, hp masih sangat terbatas. Tapi sekarang balita dan anak-anak sudah pada pegang HP, dan sekarang hampir semua orang punya akun media sosial," ujar Bupati saat hadir pada kegiatan penyusunan rencana awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045. Kegiatan berlangsung di Pendopo Kabumian pada Jumat (28/9)
Selain Bupati, hadir pada kegiatan tersebut, Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah Harso Susilo, Pj Sekda Kebumen Aden Andri Susilo, Kepala Bappeda Kebumen Edi Rianto, serta seluruh jajaran pimpinan OPD, para akademisi dan ormas.
.
"Begitu banyak perubahan yang terjadi, yang dulu mungkin sama sekali tidak terbayangkan. Artinya, dalam 20 tahun ke depan perubahan apapun bisa terjadi jika kita mau, jika kita punya keberanian, jika kita punya tekad. Kita harus bekerja keras untuk melakukan lompatan. Inilah yang harus kita lakukan," ucapnya.
Di tempat yang sama, Bupati mengakui banyak PR yang harus diselesaikan oleh Kabupaten Kebumen, berkaitan dengan kemiskinan, pendidikan dan kesehatan. Untuk itu, ia berharap pembangunan jangka panjang ini harus benar-benar direncanakan dengan baik, sehingga masyarakat Kebumen siap menyambut Indonesia emas di 2045.
Sementara itu, Kepala Bappeda Jawa Tengah Harso Susilo menambahkan, untuk visi misi RPJPD Kabupaten Kebumen 2045 sudah selaras dengan arah pembangunan jangka panjang Provinsi, dan Pemerintah pusat. "Saya lihat isu-isu strategisnya sudah hampir sama semua. Dalam penyusunan RPJPD ini memang harus linier dengan provinsi dan pusat, meski dalam penjabaran kebijakannya berbeda. Namun arahnya tetap sama," ujar Harso.
Ia menyebut ada 10 isu strategis pembangunan jangka panjang provinsi yang mencerminkan masalah di kabupaten/kota, yakni menyangkut bonus demografi, kemiskinan, tata kelola, dan kondusifitas wilayah. "Itu penting karena provinsi tidak punya wilayah, dan tidak punya penduduk, semua ada di kota dan kabupaten masing-masing," ucapnya.
Sedangkan, Kepala Bappeda Kebumen Edi Rianto menyampaikan Visi RPJPD Kabupaten Kebumen 2045 yakni "Kebumen Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan. Hal ini berbeda dengan visi RPJPD Kebumen 2005-2025, yakni "Kebumen Yang Mandiri dan Sejahtera Berbasis Agrobisnis"
Pada 2045, Kebumen Maju adalah Kebumen sebagai Kabupaten yang memiliki sumber daya manusia yang unggul dengan didukung tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, bersih dan akuntabel. Mampu memberikan pelayanan publik yang berkualitas serta Infrastruktur yang mantap.
"Pertama, kalau dulu kan kita sangat-sangat kualitatif, sekarang lebih kuantitatif, sudah mulai terukur. Kedua, dalam penyusunan ini kita melibatkan banyak unsur, kalau dulu kan hanya satu role saja. Jadi per tema per segmen, semua ada unsur pembahasannya. Termasuk menggunakan polling. Jadi secara mekanisme sekarang lebih lengkap," ucapnya.
Ketiga, dari sisi sasaran, menurut Edi, RPJPD dulu lebih fokus bicara kesejahteraan. Namun RPJPD 2045 sudah banyak berbicara mengenai pertumbuhan ekonomi, kemandirian, dengan harapan Kebumen bisa mendukung Indonesia emas.
Dengan adanya RPJPD ini, siapapun kepala daerahnya maka visi-misinya harus bisa disesuaikan, tidak boleh keluar dari RPJPD. Edi Rianto menargetkan, melalui pembangunan yang terukur, Kebumen tidak lagi menjadi kabupaten termiskin. "Tadi kita juga diingatkan pelayanan bukan hanya untuk anak-anak, tapi juga lansia, dan disabilitas, agar dipikirkan," ucapnya.
Untuk Kebumen Maju, sasarannya adalah Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Reformasi Birokrasi, Indeks Daya Saing Daerah, dan Rasio Konektivitas.
Untuk Kebumen Sejahtera, sasarannya berupa pertumbuhan ekonomi, persentase penduduk miskin, 100% akses air minum aman, 0% pemukikam kumuh, 100% akses sanitasi anak.
Sedangkan untuk Kebumen Berkelanjutan sasarannya adalah indeks kualitas lingkungan hidup dan indeks pembangunan budaya.