• Berita Terkini

    Jumat, 13 Oktober 2023

    Harga Anjlok, Petani Tomat Pilih Sedekah Sayur


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Ambar (43) Seorang Petani Tomat di Desa Sidoharjo Puring memilih menyedekahkan tomat hasil panennya kepada pesantren dan masyarakat. Hal itu dilakukan lantaran harga tomat anjlok. Bahkan ditingkat petani harganya hanya kisaran Rp 1.000 perkilogramnya.

    Harga tersebut tentu membuat petani merugi. Pasalnya untuk menanam tomat hingga panen memerlukan biaya yang tidak sedikit. Selain itu harga pupuknya juga tergolong langka. Ini juga diperparah dengan adanya kelangkaan pupuk yang terjadi di wilayah tersebut.

    Karena tidak ketemu antara biaya perawatan dengan harga hasil panen, Ambar memilih untuk menyedekahkan tomat hasil panennya tersebut. Masyarakat juga diijinkan mengambil tomat yang ada di kebunnya.

    Kini tampak kebun tomat milik Ambar yang telah mengering. Namun demikian beberapa buah tomat masih terlihat merah, bahkan beberapa masih terlihat segar. Buah tomat masih dapat dikonsumsi dengan baik, dan rasanya pun masih enak.

    Kepada Ekspres Ambar menyampaikan harga tomat anjlok sejak beberapa bulan lalu. Bahkan sejak pihaknya panen perdana. Melihat harga yang sangat murah itu, pihaknya pun tidak lagi semangat untuk merawat tanaman tomat yang ada di lahan seluas 40 ubin itu.

    “Sejak pertama panen, harga sudah Rp 1.000 perkilogram. Petani jelas rugi. Jika harga bisa mencapai Rp 5 ribu saja, petani masih untung,” tuturnya, Kamis (12/10).

    Disampaikannya biaya untuk menanam tomat tidak sedikit. Mulai dari pengolahan lahan, pemberian plastik mulsa, pembelian bibit, pemupukan dan penyemprotan. Selain itu juga terdapat biaya tenaga kerja.

    “Saat ini apa-apa sudah mahal. Pupuk selain mahal juga langka. Sehingga tidak cukup memenuhi kebutuhan. Ongkos tenaga kerja juga mahal, terlebih di musim kemarau ini harus melakukan penyiraman rutin. Hal ini tidak sebanding dengan harga hasil panen yang hanya Rp 1000 perkilogramnya,” jelasnya.

    Ambar berharap adanya kebijakan pemerintah terkait pupuk. Sehingga pupuk dapat mudah dicari. Bagi petani harga pupuk mahal tidak terlalu menjadi persoalan, sepanjang harga hasil panen masih menguntungkan petani.

    “Mudah-mudahan ini juga menjadi perhatian bagi pemerintah. Sehingga harga hasil panen petani masih dapat menutup biaya yang dikeluarkan. Kami juga sangat berharap persoalan pupuk dapat segera terselesaikan,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top