KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Dinas Kesehatan PPKB terus berupaya menurunkan angka stunting. Sejauh ini, kasus stunting di Kebumen mulai dapat ditekan. Data per Agustus 2023 menjadi 11,9% dari tahun sebelumnya 12,6%.
Meski begitu, Pemkab terus menggencarkan upaya penurunan kasus tersebut. Seperti terlihat Rabu (25/10), Pemkab menyalurkan bantuan berupa pemberian makanan tambahan (PMT).
"Dalam penanganan stunting ini, Pemerintah Daerah melakukan beberapa langkah efektif dan efisien, agar angka kasusnya terus menurun dengan pemberian PMT di tiap-tiap kecamatan," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Ida Indrayani Akmal saat melaksanakan kegiatan Pemantuan dan Pemberian PMT di Desa Adikarto, dan Adimulyo Rabu (25/10/2023).
Pada kesempatan itu, Ketua TP PKK Iin Windarti Arif Sugiyanto yang juga menjabat sebagai Bunda Stunting bersama jajaran Dinkes PPKB memberikan bantuan PMT kepada balita dan ibu hamil berupa makanan sehat bergizi dan susu.
Lebih lanjut, Ida menyampaikan, dalam penanganan stunting dan wasting ini, pihaknya menyiapkan anggaran dari dua sumber yang berbeda. Pertama, bantuan untuk 735 balita yang diambil dari dana Bantuan Oprasional Kesehatan (BOK) dan DAK non fisik sebesar Rp. 992.250.000.
"Dari bantuan ini kita berikan PMT untuk 735 balita di 35 puskesmas atau 21 balita untuk setiap Puskesmas yang ada di Kabupaten Kebumen. Pemberian PMT dari anggaran tersebut diberikan selama 90 hari," ucapnya.
Kemudian pemerintah juga menyiapkan anggaran Rp819.000.000 yang diambil dari dana Insentif Fiskal untuk pemberian PMT bagi 910 balita di 35 puskesmas atau 26 balita untuk setiap Puskesmas yang ada di Kabupaten Kebumen selama 60 hari.
Serta pemberian 12 dus susu untuk 165 ibu hamil dengan anggaran sebesar Rp. 128.502.000.
Di tempat yang sama, Ketua TP PKK Iin Windarti menyampaikan, pihaknya mendukung Pemerintah Daerah dalam penanganan stunting dengan terus melakukan kolaborasi. Ia bersyukur angka stunting di Kabupaten Kebumen terus menurun.
Data per Agustus 2023 menjadi 11,9% dari tahun sebelumnya 12,6%. "Penanganan stunting ini memang perlu kolaborasi antara Pemerintah Daerah dengan berbagai pihak, termasuk kita melibatkan masyarakat untuk terus diberdayakan, sehingga kebersamaan dan gotong royong ini bisa memberikan hasil yang maksimal,"ucapnya.
Dalam penanganan stunting, PKK Kabupaten Kebumen memiliki program Ceting Apik PKK yang bertujuan untuk mengentaskan stunting di tiap-tiap desa. Di antaranya dengan mengadakan lomba Cipta Menu Sehat yang dilaksanakan di 460 desa/kelurahan dengan melibatkan penerima manfaat keluarga stunting.
"PKK juga aktif memberikan bantuan permakanan untuk balita stunting melalui APBD dan APBDesa. Kemudian pemanfaatan pekarangan di tiap-tiap desa yang dikelola oleh ibu-ibu PKK, dimana lahan tersebut bisa ditanam buah dan sayuran untuk tambahan nilai gizi ," ucapnya.
Selain itu, ada juga program Bapak Asuh Stunting yang merupakan gerakan gotong royong dalam percepatan penurunan stunting, berupa pemberian makanan selama 90 hari, dengan pemantauan dan evaluasi setiap dua minggu.
Program ini kata Iin, melibatkan 19 donatur dari Baznas, BUMN, BUMD, Asosiasi Profesi, TNI, Swasta dan perseorangan dengan proses penyaluran bekerjasama dengan TP PKK Kabupaten dialokasikan untuk 97 anak stunting yang merupakan hasil Audit Kasus Stunting Tahap I. (fur)