KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Dampak kemarau panjang, membuat beberapa wilayah di Kebumen mengalami kekeringan. Bahkan beberapa warga terpaksa memanfaatkan air sungai untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Ini seperti mencuci, mandi dan lain sebagainya.
Bahkan untuk mendapatkan air sungai saja, warga harus menempuh jarak yang cukup jauh dengan berjalan kaki. Bagi laki-laki dapat membawa air dengan cara menjinjing dua jeligen atau dipikul. Sedangkan untuk para ibu membawa dengan cara digendong.
Pemandangan ini lazim terlihat di Desa Giripurno Kecamatan Karanganyar disaat musim kemarau. Warga mengambil air sungai dan untuk mencukupi kebutuhan sehari hari. Masyarakat, rela berjalan kaki naik turun bukit untuk menuju ke sungai, yang menjadi sumber air satu-satunya air dengan jaraknya yang cukup jauh.
Warga terpaksa memanfaatkan air sungai yang keruh, untuk kebutuhan sehari hari. Pasalnya sumber air milik warga kondisinya telah mengering, akibat kemarau panjang. Kondisi tersebut telah berlangsung selama tiga bulan belakangan ini.
Kebutuhan air warga Desa Giripurno, sebenarnya telah dipenuhi oleh pamsimas. Namun ada beberapa warga desa yang masih kekurangan air. Sehingga, banyak warga yang mengambil air di sungai untuk kebutuhan mandi dan mencuci.
Warga sebenarnya telah membuat penampungan air, untuk memenuhi kebutuhan saat musim kemarau. Namun adanya karena kemarau panjang membuat penampungan air warga juga turut mengekering.
Salah satu warga Desa Giripurno Laminah menyampaikan kalau di sungai banyak air. Sedangkan kalau di rumah air sangat minim. Sehingga tidak cukup untuk mencuci dan lainnya. Laminar sendiri mengambil air di sungai seminggu sekali. Dimana air ditampung di rumah dan dipergunakan secara hemat.
“Nggih teng mriki kathah toyane, menawi teng nggrio kan sekedik. Ngge nyuci kan mboten bersih. Dados kulo teng mriki seminggu sepisan (Disini air banyak. Kalau di rumah hanya sedikit sehingga untuk mecuci tidak bersih. Jadi saya seminggu sekali mengambil air_red),” tuturnya, menggunakan Bahasa Jawa, Senin (9/10).
Warga lainnya Kasimah menyampaikan jika setiap hari pihaknya mengambil air di sungai. Saat disinggung apakah tidak berat pihaknya menyampaikan hal itu sudah biasa dilakukan. Sehingga sudah tidak terasa berat lagi. “Setiap hari ambil air disini. Sudah terbiasa sehingga tidak terasa berat,” ucapnya. (mam)