KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Jelang Pemilu 2024, Dr H Bambang Soesatyo SE SH MBA (Bamsoet) mengajak seluruh Kader Partai Golkar untuk menyambut dengan riang gembira. Ciptakan iklim demokrasi yang kondusif. Tidak ada lagi, istilah kampret dan cebong, seperti yang pernah terjadi. Selalu jaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal tersebut disampaikannya saat sosialisasi 4 pilar di Kantor DPD Partai Golkar Kebumen, Kamis (16/11). Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua DPD Partai Golkar Hj Halimah Nurhayati, MAP dan Pimpinan DPRD Kebumen dari Fraksi Golkar Munawar Cholil.
Bamsoet yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI saat ditemui awak media menyampaikan menjelang pemilu 2024 mendatang semuanya punya kewajiban untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia. Menjaga agar tidak terjadi benturan antar kelompok, yang bisa menimbulkan perpecahan.
Menurutnya seluruh kader partai yang akan bertarung pada pemilihan umum esok, harus memberikan contoh kepada masyarakat, bahwa Pemilu itu bisa berjalan riang gembira. Sehingga tercipta pemilu damai, sejuk dan membahagiakan semuanya.
“Sosialisasi 4 pilar, bagaimana kita semua harus menjaga keutuhan bangsa ini. Menjaga diantara kita agar tidak terjadi benturan. Sehingga pemilu harus diciptakan pemilu yang damai dan sejuk serta membahagiakan semuanya,” paparnya.
Dikatakan, peluang terjadinya konflik pada negara dengan sistem demokrasi pasti ada. Ini seperti yang terjadi pada Pemilu sebelumnya, yang kemudian memunculkan istilah Kampret dan Cebong.
Beruntung, potensi konflik yang muncul kala itu bisa segera diredam. Bayangkan apabila hal tersebut masih berlanjut hingga kini, tentunya akan membuat perpecahan di negeri ini. Untuk itu, pihaknya mengajak agar seluruh Kader Partai Golkar, dan kader partai lainnya, agar menciptakan demokrasi yang sejuk. Hindari black campaign atau kampaye dengan menjelekkan yang lain.
“Jangan lagi ada istilah kampret dan cebong. Ciptakan demokrasi yang sejuk tanpa black campaign,” tegasnya.
Sementara itu Ketua DPD Partai Golkar Hj Halimah Nurhayati juga menyampaikan beberapa hal kepada para kadernya. Ini diantaranya dalam berkampanye jangan membawa-bawa SARA. Pihaknya juga menegaskan jangan sampai ada black campaign dengan menjelekkan teman sendiri atau rival.
“Penting juga mengawasi netralitas para penyelenggara pemilu. Penting juga melakukan pemilahan pemilih. Terdapat pemilih yang rasional, tradisional, apatis dan lainnya,” ucapnya. (mam)