• Berita Terkini

    Jumat, 10 November 2023

    Dampak El Nino 2023, MT 1 Mundur Hingga Akhir November


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-El Nino mengakibatkan adanya kemarau panjang. Bahkan hingga kini curah hujan di Kebumen masih  sangat minim. Mendung dan gerimis memang kerap terlihat. Namun demikian hujan tak kunjung datang.

    Kondisi tersebut tentu berdampak pada pertanian. Dimana biasanya pada Oktober petani telah melaksanakan Musim Tanam pertama (MT 1). Namun apda tahun 2023 ini MT1 akan mundur hingga akhir November.

    Hal ini disampaikan oleh Kepala Distapang Kebumen Teguh Yuliono. Selain tidak mundur, musim tanam kali ini juga tidak bisa dilaksanakan secara serempak. Hal ini berkaitan dengan irigasi pertanian. Dimana irigasi dari Waduk Wadaslintang telah dapat dialirkan. Namun demikian irigasi dari Waduh Sempor belum bisa. Sebab debit air Waduk Sempor belum memungkinkan untuk dialirkan.

    “MT 1, seharusnya akhir Oktober kemarin, kini mundur menjadi pada akhir November ini. Musim tanam tahun ini, tidak bisa serentak seperti tahun-tahun sebelumnya,” tuturnya, Kamis (9/11).

    Pemerintah Kabupaten Kebumen, lanjutnya, menargetkan untuk lahan pertanian di wilayah Kebumen Timur bisa ditanami pada akhir bulan November ini. Namun untuk lahan pertanian di Kebumen Barat, belum bisa ditanami. 

    “Irigasi dari Waduk Sempor baru dialirkan pada 16 November mendatang. Untuk itu, kemungkinan musim tanam tahun ini di Kabupaten Kebumen tidak bisa serentak,” jelasnya.

    Adanya musim tanam yang tidak serempak juga dapat berdampak pada harga hasil pertanian. Musim tanam yang tidak serempak akan membuat masa panen tidak sama. Ini dapat  menyebabkan harga gabah menjadi tidak stabil. 

    “Namun demikian, pemerintah menjamin ketersediaan pupuk untuk petani menyambut musim tanam,” jelasnya.

    Teguh Yuliono juga menyampaikan volume air di Waduk Sempor baru 13 ribu meter kubik. Idealnya, air waduk baru dapat dialirkan jika volumenya 25 ribu meter kubik. 

    Selain berdampak pada harga, musim tanam tidak serempak juga dapat berdampak pada hama penyakit. Panen serempak dapat memutus mata rantai hama tanaman. Ini berbeda jika waktu panen tidak bersamaan dimana siklus hama dapat terus berkembang karena masih tersedia tanaman. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top