KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Tujuh pelajar terseret ombak saat sedang bermain dan mandi di pantai Bocor Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Minggu (26/11). Lima diantaranya selamat. Sementara, satu ditemukan meninggal dunia dan hingga berita ini diturunkan Senin (27/11/2023), satu korban lainnya belum ditemukan
Koordinator Team Pencarian Basarnas Cilacap Aan Latif Nurokhim menyampaikan kejadian pada Minggu pukul 13.30 WIB itu berawal saat ketujuh pelajar bermain mandi-mandian. Namun naas mereka terseret arus. Lima diantaranya berhasil selamat.
“Lima berhasil selamat. Satu meninggal dunia dan satu lagi masih dalam pencarian. Tim SAR Gabungan hingga kini masih terus melakukan pencarian. Ini dengan melakukan penyisiran di bibir pantai,” jelasnya.
Salah satu korban, Dea (13) pelajar, warga Kebadongan Klirong ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sekitar satu jam setelah kejadian. Sedangkan temannya, Isyah (13) masih dalam pencarian SAR gabungan di bawah koordinasi Kantor SAR Cilacap.
Dalam pencarian, Tim SAR menerjukan 80 personil. Kendala yang dihadapi salah satunya pencarian sangat luas. Melihat arah arus, kemungkinan korban masih disekitaran TKP.
Keterangan dari salah satu warga Nunung menyampaikan awalnaya terdapat delapan anak atau pelajar yang sedang bermain bersama. Mereka berenang dan mandi di laut. Mereka kemudian terseret ombak.
Disampaikan pula, peringatan untuk jangan mandi di laut atau dilarang mandi di laut sebenarnya sudah banyak dilakukan. Namun demikian banyak wisatawan yang tidak mengindahkan peringatan tersebut. Banyak wisatawan yang melanggar peringatan lantaran menikmati keindahan dan keasyikan bermain di pantai dengan mandi di laut.
“Mandi di laut sangat berbahaya. Ombak yang datang tentunya tidak dapat diprediksi. Selain itu banyak yang tidak paham kondisi pantai, dimana ada yang rata, curam bahkan terdapat palung yang sangat berbahaya,” ucapnya. (mam)
